Narasi pengkhianat diutarakan Partai Demokrat seiring membongkar keputusan sepihak Partai NasDem yang menduetkan Anies Baswedan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ketum NasDem Surya Paloh menepis disebut berkhianat oleh Demokrat.
Partai Demokrat merasa dikhianati karena keputusan sepihak NasDem diungkap oleh Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya. Selain itu, Demokrat merasa partainya dipaksa menerima keputusan duet Anies-Cak Imin.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," kata Riefky Harsya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 8 pernyataan Surya Paloh:
1. Anies-Cak Imin Belum Terformalkan
Surya Paloh menyatakan duet Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres belum final disepakati. Persetujuan belum tuntas didapat.
"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa," kata Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (1/9) malam.
Surya Paloh berbicara usai rapat bersama partainya dan Anies Baswedan. Surya Paloh meminta semuanya untuk menunggu hasil akhirnya.
"Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," kata Surya Paloh.
Perkara apakah Surya Paloh setuju dengan duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh tidak tegas menjawab. Soalnya, ini belum pasti.
"Kalau persetujuan dalam arti kata mengangguk-angguk saja kan itu belum tuntas sepenuhnya," kata dia.
2. Nasib Koalisi Perubahan
Surya Paloh juga mengatakan saat ini koalisi pro-Anies yang berisi NasDem, Demokrat, dan PKS masih ada. Namun, dia tidak mengetahui besok.
"Sampai hari ini koalisi masih ada, besok pagi masih ada atau setengah ada kita belum tahu juga," kata Paloh.
Paloh menegaskan komunikasi koalisi partai pro-Anies itu berjalan baik. Meski dirinya tidak terjun langsung, sebab ada tim yang menjadi representatif para ketum partai yang telah terbentuk yakni Tim 8.
"Memang selama ini berjalan seperti itu tidak langsung saya yang berkomunikasi, ada tim representatif partai, dalam hal ini representatif para ketum yaitu tim 8," ujarnya.
3. Sikap Surya Paloh soal Pengkhianat
Surya Paloh juga buka suara soal Partai Demokrat merasa dikhianati karena keputusan sepihak duet Anies dan Cak Imin. Surya Paloh mengungkapkan sikapnya.
"Artinya saya harus jelaskan dulu. Pasti kita dalam suasana turut prihatin ya, itu tentu sikap saya pasti. Apakah itu karena perasaan empati? Apakah karena perasaan ikut prihatin? Saya pasti tidak bergembira lah menerima kabar seperti itu," kata Surya Paloh.
Surya Paloh mengungkapkan harapan NasDem masih sama sejak awal. Yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan dapat terus berjalan bersama.
"Karena apa? Karena harapan kita bersama bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Itu pasti sikap NasDem itu kalau masalah itu," ujar Paloh.
"Apa yang terbaik bagi Demokrat, pasti dihormati NasDem, itu sikap yang paling mendasar," tambahnya.
Surya Paloh menghormati jika Partai Demokrat keluar Koalisi Perubahan. Paloh meyakini dirinya tak mengkhianati rekan sekoalisi.
"Saya hormati (jika Demokrat keluar koalisi). Apa lagi yang saya harus katakan? Kalian lihat kira-kira model saya ini kira-kira ada bakat pengkhianat atau tidak, kan gitu aja. Tapi saya hormati (Demokrat)," imbuhnya.
4. Dengar Rencana Deklarasi Anies-Cak Imin
Surya Paloh mendengar ada ide rencana deklarasi Anies-Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres di Jawa Timur. Namun, rencana itu belum pasti.
"Ada saya dengar seperti itu. Tapi belum terkonfirmasi secara pasti bagi saya. Barangkali mungkin baru sebuah ide gagasan dari kawan-kawang, kemungkinan," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menilai deklarasi Anies-Cak Imin bisa saja digelar di suatu tempat. Dia menyerahkan gelaran acara politik itu ke koleganya.
"Kalaupun dilakukan di mana, kapan waktunya. Saya pikir progres ini akan berjalan cukup cepat. Kita lihat perkembangan besok, barangkali," kata Paloh.
Simak Video 'Tamat Sudah Perjalanan Anies dengan Partai Demokrat':