PD Diprediksi Bakal Gabung Ganjar Usai Merasa Dikhianati Anies-NasDem

PD Diprediksi Bakal Gabung Ganjar Usai Merasa Dikhianati Anies-NasDem

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 01 Sep 2023 08:51 WIB
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno (dok. detikcom)
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. (dok. detikcom)
Jakarta -

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) kini goyang usai terbongkarnya duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres. Kabar itu dibongkar oleh Partai Demokrat sehingga merasa dikhianati oleh Anies. Lantas, ke mana Demokrat akan berlabuh usai tak lagi dukung Anies?

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai secara otomatis KPP akan bubar. Dia menilai Partai Demokrat geram dan tidak mungkin lagi mendukung Anies Baswedan.

"Pasti bubar jalan poros perubahan. Apalagi Demokrat menyebut ada pengkhianatan dengan keputusan sepihak soal cawapres Anies," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas tak mungkin rasanya Demokrat dukung Anies. Per hari ini Demokrat sudah instruksikan semua kadernya untuk turunkan baliho dan atribut lainnya yang memajang foto Anies dan AHY. Tentu demokrat merasa dipermalukan Anies. Marah, geram, dan sakit hati campur aduk pastinya," lanjut Adi.

Adi berpandangan Demokrat akan berlabuh ke antara dua capres yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Namun, kemungkinan terbesar menurutnya, Demokrat akan mendukung Ganjar Pranowo.

ADVERTISEMENT

"Pastinya antara ke Prabowo atau Ganjar. Demokrat pasti akan berkoalisi dengan mereka yang kemungkinan menangnya relatif kuat," kata Adi kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).

"Tapi dari segi kalkulasi politik Demokrat sepertinya lebih ke Ganjar karena di koalisi Ganjar baru PPP yang lolos parlemen yang sudah berkoalisi. Jadi kehadiran Demokrat jauh lebih bermanfaat. Kalau di Prabowo sudah banyak partai," lanjut Adi.

Demokrat merasa dikhianati

Sebelumnya, duet Anies-Cak Imin itu dibongkar oleh Partai Demokrat. Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan keputusan itu diambil sepihak oleh Ketum NasDem Surya Paloh.

"Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," imbuh dia.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," lanjutnnya.

Demokrat juga telah mengonfirmasi Anies Baswedan soal duet dengan Cak Imin. Dia membenarkannya sehingga Demokrat mengaku seperti dipaksa menerima duet Anies-Cak Imin.

Simak Video 'PPI: Sejak Awal NasDem Tak Inginkan AHY Jadi Cawapres Anies':

[Gambas:Video 20detik]




(eva/dnu)



Hide Ads