Merapat ke Prabowo Bikin Budiman Diberi Ultimatum Mundur atau Dipecat

Merapat ke Prabowo Bikin Budiman Diberi Ultimatum Mundur atau Dipecat

Tim detikcom - detikNews
Senin, 21 Agu 2023 07:31 WIB
Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Aksi Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko deklarasi dukung bacapres Prabowo Subianto berbuntut panjang. Budiman mendapat ultimatum dari PDIP 'mundur atau dipecat' terkait hal itu.

PDIP memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas ke Budiman. Sanksi itu akan diputuskan hari ini.

Untuk diketahui, Budiman dan Prabowo Subianto resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu). Prabowo dan Budiman menandatangani pembentukan relawan dan saling memakaikan jaket.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penandatanganan deklarasi dilakukan usai Budiman memberikan pidatonya. Dalam pidatonya, dia menyebut dirinya sebagai orang yang berani menempuh risiko.

"Saya biasa mengambil risiko apapun hari ini saya katakan Budiman Sudjatmiko ingin menitipkan kepada Pak Prabowo Subianto jika insyaallah atas kehendak Allah Pak Prabowo jadi Presiden ke-8 Indonesia, tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi mengembangkan, BUMDes, meningkatkan jaminan sosial. Tolong cerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Budiman di saat deklarasi relawan di Semarang, Jumat (18/8/2023) seperti dilansir detikJateng.

ADVERTISEMENT

Budiman mengaku terinspirasi oleh Prabowo usai membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan dan ditulis langsung Prabowo. Dia mengaku cinta akan isi pikiran Prabowo.

"Dulu terpaksa kita ada yang berbeda tapi setelah 25 tahun saya terinspirasi setelah saya membaca buku Paradoks Indonesia yang diberikan oleh Pak Prabowo dan ditulis oleh Pak Prabowo," ujarnya.

Diultimatum PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mulanya menyebut kubu pro-Prabowo telah melakukan pembajakan terhadap kadernya, Budiman. Menurutnya, kubu Prabowo justru membuktikan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur

"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," lanjut Hasto.

Hasto memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan Prabowo dan Budiman itu di Provinsi Jawa Tengah. Hasto mengatakan aksi yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.

Dia mengungkit kejadian di Pemilu 2019 lalu saat kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung PDIP semakin besar.

"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," kata Hasto.

Soal Budiman, Hasto memastikan akan memberikan sanksi disiplin tegas. Hasto mengatakan Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan mengumumkan sanksi terhadap Budiman besok.

"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto.

Simak Video 'Jejak Pertemuan Budiman dengan Prabowo Berujung Sanksi 'Mundur atau Dipecat':

[Gambas:Video 20detik]

Budiman buka suara soal ultimatum PDIP, simak di halaman berikut




Hide Ads