PKB justru menganggap lumrah jika Prabowo Subianto menggaungkan Jokowinomics. Mengingat, Prabowo merupakan salah satu Menteri Presiden Joko Widodo sehingga mesti mendukung kebijakan pemerintah.
"Ya karena Pak Prabowo sebagai menteri kabinet. Nggak hanya Pak Prabowo, semua kementerian harus mengakui ini pemerintahan Pak Jokowi," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, kata Daniel, normal menggaungkan kebijakan Jokowi. Sementara PKB saat ini mendukung Prabowo sebagai bakal capres.
"Apakah mau ada istilah Jokowinomics kah, apapun ya normal, karena Pak Prabowo menterinya Pak Jokowi," ujarnya.
Apakah ada persaingan dengan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo untuk merebut suara pendukung Jokowi? Daniel menyinggung kecerdasan Prabowo.
"Itu sikap solider, sikap inklusif, sekaligus kecerdasan dari Pak Prabowo saja," imbuhnya.
Dukung Prabowo Gaungkan Jokowinomics, Fahri Hamzah Usul 2 Prioritas
Partai Gelora mendukung program Jokowinomics yang dicanangkan bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai Prabowo sangat mengerti betul tentang ekonomi.
"Karena itulah beliau berani mengajukan komitmen secara nasional untuk kembali ke jalan tengah, karena Pancasila adalah ideologi pertengahan," kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/8/2023).
![]() |
Menurut Fahri, Prabowo memiliki pemikiran sama dengan pendiri bangsa Bung Hatta (Muhammad Hatta), serta ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Mubyarto mengenai koperasi dan ekonomi Pancasila. Menurutnya sistem ekonomi liberal kini tidak sesuai dengan ekonomi konstitusi.
"Bahwa ekonomi liberal sekarang tidak sesuai dengan ekonomi konstitusi, tidak sesuai dengan ekonomi Pancasila. Kita perlu mengembalikan jiwa dari perekonomian nasional dengan meningkatkan peran koperasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Partai Gelora kata Fahri, mengusulkan dua hal prioritas strategi ekonomi kepada Prabowo Subianto apabila nantinya terpilih sebagai Presiden RI di 2024. Pertama, perlunya penerjemahan teoritis untuk merekonstruksi ekonomi Pancasila dalam kebijakan moneter yang lebih riil.
"Nah yang kedua adalah menurut saya, ini agak praktis meyakinkan kepada pemain besar, bahwa ekonomi jalan tengah bukan tentang mematikan yang besar, tetapi memberikan porsi permainan kepada yang besar untuk terus menjadi besar. Sehingga memiliki manfaat besar kepada masyarakat umum sambil memperkuat yang berada di bawah untuk menjadi pemain yang lebih kuat," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini meminta para pemain ekonomi besar tidak perlu salah paham atau khawatir terhadap kepemimpinan Prabowo akan kehilangan harta mereka. Sebab, ekonomi Pancasila itu merupakan jalan tengah, bukan untuk mengerdilkan yang besar, tapi untuk menguatkan tulang punggung masyarakat banyak.
Fahri mengapresiasi terminologi yang dilahirkan Prabowo bahwa situasi ekonomi Indonesia yang mulai membaik sekarang sebagai Jokowinomics. Namun, ia juga menyebutnya sebagai Prabowonomics.
"Jadi apa yang dilakukan Pak Prabowo dan Jokowi (Joko Widodo) memutuskan adanya rekonsiliasi nasional, bersatunya dua kekuatan yang berseteru berkali-kali. Alhamdulillah dua tokoh ini dapat hidayah, mau duduk bersama dan melakukan rekonsiliasi, sehingga terjadi kekompakan yang luar biasa. Menyebabkan kita lolos dari krisis menghadapi COVID-19, bahkan sekarang ini kita mampu menghadapi ancaman dari adanya instabilitas global," jelasnya.
PKS hingga PAN turut mengomentari perihal Prabowo menggaungkan Jokowinomics. Selengkapnya di halaman selanjutnya.