Kamhar menyinggung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sebelumnya dibentuk oleh PAN, Golkar dan PPP. Menurutnya, publik sudah membaca bahwa KIB menjadi kendaraan politik yang dipersiapkan untuk pasngan calon yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Meskipun ada dinamika politik yang kemudian terjadi, mencair dan ada perubahan konfigurasi, namun sejatinya tak bergeser dari alasan awal keberadaannya. Menjadi kendaraan politik bagi figur yang dikehendaki Pak Jokowi," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Kamhar menyebut jika dukungan PAN dan Golkar kini berlabuh ke Prabowo itu bukan hal yang mengejutkan. Sebab, kata dia, pihaknya sudah memprediksi itu.
"Jika PAN dan Golkar saat ini telah berketetapan belabuh ke koalisi yang mendukung Pak Prabowo, itu tidak mengejutkan. Sudah terprediksi. Sejak awal kami telah mempersiapkan diri dengan berbagai skenario, termasuk skenario 3 pasang yang berpotensi besar terjadi ke depan," ujarnya.
"Kami bisa memahami jika ada hambatan untuk bergabung bersama Koalisi Perubahan yang telah menetapkan Mas Anies Baswedan sebagai capresnya. Namun demikian, kami tetap menghormati pilihan masing-masing partai," tambahnya.
Seperti diketahui, Partai Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungan ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto hari ini. Dengan begitu, kedua partai tersebut pun menandatangani kerja sama politik dengan KKIR.
Surat tersebut ditandangani oleh masing-masing ketum partai politik yakni Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Penandatanganan itu dilakukan usai Golkar dan PAN menyatakan deklarasi mendukung Prabowo di Gedung Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Saksikan juga Blak-blakan: Erick Thohir Bicara Loyalitas Untuk Jokowi dan PAN
(fas/gbr)