Kala Gerindra dan Demokrat Berjumpa Tapi Tak Saling Goda

Kala Gerindra dan Demokrat Berjumpa Tapi Tak Saling Goda

Anggi Muliawati - detikNews
Jumat, 21 Jul 2023 07:48 WIB
Momen Silaturahmi Kebangsaan PD-Gerindra di Markas Demokrat
Momen Silaturahmi Kebangsaan PD-Gerindra di Markas Demokrat (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Partai Gerindra dan Demokrat melakukan pertemuan kemarin. Pertemuan itu disebut silaturahmi lanjutan dari pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan beberapa waktu lalu.

Pertemuan keduanya itu berlangsung di Markas Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023) siang. Adapun pihak Gerindra yang menyambangi Demokrat yakni Sekjen Ahmad Muzani, Waketum Sugiono, dan Anggota Dewan Pembina Andre Rosiade.

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riekfy mengatakan pertemuan ini merupakan silaturahmi lanjutan pertemuan SBY dan Prabowo di Pacitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini silaturahmi kebangsaan yang kami lakukan sebetulnya melanjutkan pertemuan-pertemuan yang sudah dikakukan baik oleh AHY dan juga Pak SBY," kata Riefky usai pertemuan dengan Gerindra, di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).

"Mungkin rekan masih ingat Juni 2022 lalu AHY mengunjungi Prabowo di Kertanegara. Kemudian Mei 2023 Prabowo mengunjungi SBY di Pacitan," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Riefky mengatakan pertemuan ini akan berlanjut. Namun, dia menyebut pertemuan lanjutan akan mencocokkan waktu terlebih dulu.

"Tentu pertemuan-pertemuan ini antara Partai Demokrat dan Gerindra akan terjadi lagi ke depan, ya waktunya akan dicocokkan," tuturnya.

Senada, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan pertemuan hari ini untuk menyambung persaudaraan. Dia menyebut persaudaraan yang telah dibangun SBY, AHY dan Prabowo harus terus dijaga.

"Ini upaya kami untuk menyambung persaudaraan yang sudah dibangun dengan kehadiran Ketum Demokrat ketika ketemu dengan Ketum kami Prabowo di Kertanegara," jelasnya.

"Ini juga upaya untuk terus menyambung persaudaraan yang dibangun oleh Ketum kami Prabowo ketika bertemu dengan SBY di Pacitan, dan karena itu kami hari ini bersilaturahim untuk menyambung persaudaraan itu," imbuh dia.

Gerindra Ajak Demokrat Gabung

Ahmad Muzani mengatakan Prabowo Subianto akan semakin kuat, jika Partai Demokrat bergabung. Hal itu disampaikan Muzani melalui pantun usai pertemuan dengan Demokrat.

Awalnya, Muzani mengatakan pertemuan tersebut tidak ada maksud untuk menggoda Partai Demokrat. Dia menyebut pertemuan hari ini ini bagian dari upaya untuk menyambung silaturahmi.

"Kami berkomunikasi dengan Demokrat tidak bermaksud untuk menggoda keputusan politik yang sudah diputuskan Partai Demokrat," ujar Muzani.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Saksikan Video 'Gerindra Goda Demokrat Gabung Koalisi Dukung Prabowo Lewat Pantun':

[Gambas:Video 20detik]



Muzani menyebut baik Demokrat dan Gerindra saling menghormati keputusan politik masing-masing. Muzani pun menekankan jika kedatangan partainya tidak bermaksud menggoda Demokrat.

"Walaupun kami hari ini dalam posisi berbeda, kami merasa ketemu kawan-kawan lama semuanya, ada mantan jubir Prabowo Jansen, semuanya, kami sekali lagi tidak bermaksud menggoda keputusan politik Demokrat, karena kami semuanya saling menghormati posisi-posisi lain," jelasnya.

Namun, sebelum menutup sambutan, Muzani lantas memberikan pantun. Dia pun berpantun jika Demokrat bergabung dengan koalisi Gerindra, Prabowo akan semakin kuat. Pantun itu lantas dijawab dengan tawa dari kader Demokrat dan Gerindra.

Berikut pantun yang diucapkan Muzani:
Pergi ke pasar beli alpukat
Membelinya di Pasar Terapung
Pak Prabowo akan tambah kuat
Jika Partai Demokrat tambah bergabung

Ada Pembahasan Cawapres, Tapi...

Muzani mengatakan banyak hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Partai Demokrat hari ini. Salah satunya, terkait cawapres di Pilpres 2024.

"Dibahas (cawapres), tetapi kesimpulannya pada pilihan politik masing-masing. Gerindranya ke Gerindra, Demokrat ke Demokrat. Karena itu saya kasi pantun, ke pasar membeli alpukat, membelinya di Pasar Terapung, Prabowo akan makin tambah kuat, jika Partai Demokrat bergabung," kata Muzani.

Muzani menyebut meskipun Gerindra dan Demokrat berbeda arah politik, namun komunikasi harus tetap terjalin. Dia mengatakan perbedaan itu pada ujungnya akan memiliki tujuan yang sama untuk bangsa ke depan.

"Karena apapun perbedaannya, apapun keputusan partainya, apapun perbedaan tentang Pilpres pada akhirnya kita harus satu yakni menyelamatkan masa depan Indonesia Raya," jelasnya.

Teuku Riekfy mengatakan baik Demokrat dan Gerindra saling menghormati keputusan politik masing-masing. Dia berharap Pemilu 2024 bebas dari kecurangan dan intimidasi.

"Terkait Pilpres kami saling menjaga etika politik, kami saling memahami saat ini Gerindra berada di KIR bersama PKB dan juga Demokrat ada di dalam Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS," ungkapnya.

"Tentu banyak hal yang kita bicarakan terkait Pilpres ini, termasuk juga keinginan kita agar Pemilu, Pilpres ini berjalan baik, damai dan demokratis," sambungnya.

Riefky menekankan terkait cawapres, Partai Demokrat telah menyerahkan keputusan kepada bacapres Anies Baswedan. Pengumuman cawapres masih menunggu waktu yang tepat.

"Kami sudah menandatangani piagam yang menyerahkan soal cawapres kepada capres dan kabarnya sudah diputuskan, tinggal diumumkan," ucap dia.

"Jadi kami tetap dalam posisi Koalisi Perubahan dan saat ini kami juga sedang menghitung momentum bersama capres untuk pengumuman itu, momentumnya kapan untuk disampaikan ke publik," imbuhnya.

(eva/dek)



Hide Ads