Teka-teki Pembully Ganjar Usai Blusukan di DKI

Teka-teki Pembully Ganjar Usai Blusukan di DKI

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 27 Jun 2023 07:40 WIB
Pedagang di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), mengeluhkan besarnya biaya retribusi bulanan. Para pedagang menyampaikan keluhan itu langsung ke bakal calon presiden PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo saat menelepon Heru Budi Hartono dan Sekda DKI Jakarta. (Mulia Budi/detikcom)

Kris mengatakan masyarakat di DKI sudah tahu kinerja Ganjar. Sebagai Gubernur Jateng, Ganjar dinilai cepat tanggap dengan usulan warga.

"Dan kami melihatnya, bahwa Ganjar Pranowo ini kan mereka masyarakat sudah tahulah kinerja, perannya Ganjar Pranowo masyarakat menyampaikan keluh kesahnya itu langsung ditanggapi, langsung direspons cepat gitu loh, yang mereka lihat dari seorang Ganjar Pranowo ketika ada masalah masyarakat menyampaikan, beliau langsung tanggap," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kris menyebut terkait permasalahan warga di Jakarta Utara memang bukan wewenang Ganjar. Dia menilai Ganjar dalam posisi untuk membantu terkait laporan itu.

"Memang bukan wewenang beliau, bukan Gubernur DKI beliau hanya membantu masyarakat yang menyampaikan itu dan telpon menyampaikan ke Pak Heru saja. Sebenarnya hanya membantu saja," ujar Kris.

ADVERTISEMENT

"Jadi yang kita lihat sebagai Ganjarist respons yang sangat positif karena Ganjar di mata masyarakat beliau adalah gubernur yang tanggap kepada permasalahan. Saya rasa masyarakat sudah cukup cerdas melihat kiprah GP," imbuhnya.

Analisis Mengapa Ganjar Dibully

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menjelaskan argumennya kenapa Ganjar di-bully. Adi menilai wajar hal itu terjadi pada Ganjar karena merupakan tokoh capres.

"Setiap capres pasti jadi sorotan. Setiap tingkah laku, gerak gerik, dan segala ucapannya pasti dalam pantau publik. Jangankan yang negatif, sesuatu yang terlihat positif pun bisa jadi bully-an seperti yang terjadi pada Ganjar," kata Adi kepada wartawan, Senin (26/6).

Adi menilai apa yang dilakukan Ganjar perkara biasa, terlebih Ganjar berteman baik dengan Heru Budi. Hanya saja, karena Ganjar seorang capres, Adi menilai apapun yang dilakukan akan dianggap pencitraan.

"Kalau menggunakan logika umum, yang dilakukan Ganjar sebenarnya terkesan biasa saja dan ingin menunjukkan kepedulian terhadap keluhan warga Jakarta dengan telepon Heru. Hal begitu sebenarnya perkara biasa. Heru dan Ganjar berteman baik, sama-sama gubernur saat ini meski Heru sebatas Plt," ujarnya.

"Tapi karena Ganjar capres, sekarang tahun politik, sesuatu yang dianggap biasa itu malah jadi heboh dan jadi bahan bully-an. Netizen menuding Ganjar caper berbuat baik pakai kamera. Andai Ganjar tak capres pasti nggak di-bully," lanjutnya.

Adi menilai bully-mem-bully kerap terjadi dalam dunia politik. Untuk itu lah, dia menilai perlunya setiap capres tebak dan kebal akan berbagai macam bully-an.

"Namanya capres, batuk saja jadi berita. Jadi buah bibir. Jadi pergunjingan. Karena yang dicari kesalahannya, bukan kelebihannya. Itulah politik kita. Jadi capres telinganya mesti tebal dan kebal dengan berbagai bully-an. Benar saja di-bully apalagi salah," lanjut Adi.


(rfs/rfs)



Hide Ads