Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi di basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU) pada survei Litbang Kompas bahkan menyalip Bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Senior PDIP Hendrawan Supratikno menyebut partainya tetap optimistis Ganjar yang akan unggul pada akhirnya.
"Hasil survei masih terus naik turun. Kami optimis pada akhirnya GP (Ganjar Pranowo) akan unggul," kata Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Minggu (4/6/2023).
Hendrawan membeberkan Ganjar Pranowo berasal dari Keluarga NU. Selain itu, dia menyebut Ganjar tidak hanya sekedar dekat dengan tokoh-tokoh NU jelang Pemilu 2024.
"Karena selain beliau datang dari Keluarga NU, dari dulu GP juga dekat dengan tokoh-tokoh NU, tidak hanya dekat atau didekati saat-saat jelang perhelatan pemilu," ucapnya.
Kemudian, Hendrawan menganggap wajar jika Prabowo yang kini memiliki elektabilitas lebih tinggi daripada Ganjar dari kalangan NU. Dia mengungkit peran Ketua Umum PKB Cak Imin di balik hasil survei itu
"Belakangan Pak PS (Prabowo Subianto) memang santer mengunjungi tokoh-tokoh dan pesantren-pesantren NU. Sedikit banyak Gus Imin ikut membukakan pintu. Pak Prabowo sudah masuk gigi tinggi, supaya tidak ketinggalan kereta dan waktu. GP yang lebih muda terlihat lebih sabar dan kalem. Tidak grusa-grusu," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi di basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU) pada survei Litbang Kompas. Prabowo menyalip Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang menempati posisi teratas pada survei sebelumnya.
Merujuk hasil survei Litbang Kompas Mei 2023, elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin mencapai 25,8 persen. Naik sekitar 7 persen dari hasil survei pada Januari 2023. Prabowo meninggalkan Ganjar yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,9 persen.
"Ganjar yang sebelumnya di survei Januari 2023 berada di posisi paling atas, menurun di survei Mei 2023 ini dengan 24,7 persen, turn 3 persen dari survei Januari 2023," tulis hasil riset Litbang Kompas yang diterbitkan, Sabtu (3/1/2023).
Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 12,3 persen.
(maa/gbr)