Menparekraf Sandiaga Uno belum memberi kepastian soal kabar bergabung dengan PPP atau PKS. Sandiaga menyebut masih mendengarkan semua masukan dalam menentukan bergabung pada kedua partai tersebut.
"Per hari ini tentunya saya mendengarkan semua masukan dan akan mengambil keputusan dengan fokus kepada bagaimana kita melewati masa-masa yang penuh tantangan 15 tahun ke depan. Karena kesempatan ini hanya sekali, untuk Indonesia jadi negara maju," kata Sandiaga kepada wartawan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Selasa (30/5/2023).
"Kalau tidak mempercepat pembangunan saya khawatir demografi yang kita miliki ini tidak bisa terkonversi untuk meningkatkan ekonomi dan untuk pendapatan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan peluang usaha," tuturnya.
Soal sinyal bergabung dengan PKS, Sandiaga mengaku sudah memiliki kedekatan sejak lama dengan PKS. Sandiaga mengatakan nanti akan ada kejelasan lebih lanjut terkait kabar gabung partai politik pilihannya.
"Tentunya pembicaraan akan terus kita lakukan dengan chemistry-nya sudah terbangun sejak lama. Jadi temen-temen mohon sabar aja, nanti akan di update, semuanya penuh keterbukaan," tuturnya.
Terkait PPP, Sandiaga menyebut sudah lebih awal memiliki pembicaraan bersama parpol tersebut. Sandiaga berharap masukan-masukan dari kiai dan ulama, menjadi bekalnya untuk membangun bangsa.
"Iya sama juga dengan PPP, tapi tentunya sama PPP ini bicaranya sudah lebih awal dan kita harapkan masukan-masukan dari para kiai, ulama, menjadi bekal kita sebagai wejangan ke depan membangun bangsa dalam lingkup ukhuwah watoniah kita," tuturnya.
Sandiaga Uno diketahui juga bakal bertemu dengan jajaran PKS hari ini. Sandiaga mengatakan kunjungan ke PKS merupakan salah satu bentuk penjajakan.
"Kok bisa tahu ya? Ini masih dalam penjajakan," kata Sandiaga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/5).
Sandiaga lantas berbicara mengenai bonus demografi Indonesia. Menurut Sandiaga, target Indonesia Maju bakal terdampak jika arah pembangunan diubah.
"Dan tentunya saya ingin sekali lagi menggarisbawahi bahwa kita hanya punya waktu sekitar 15 tahun dalam bonus demografi kita. Sehingga kalau kita mengubah arah pembangunan kita maka akan sangat berdampak pada capaian target Indonesia Maju di 2045," ujar Sandiaga.
Lihat juga Video: Sandi Serahkan soal Cawapres ke Pimpinan Parpol: Saya Siapkan Diri
(rfs/rfs)