Demokrat: Pernyataan Jokowi Akan Cawe-cawe Tak Pas dan Berlebihan

Demokrat: Pernyataan Jokowi Akan Cawe-cawe Tak Pas dan Berlebihan

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 30 Mei 2023 08:53 WIB
Jakarta -

Elit Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan cawe-cawe untuk bangsa dan negara termasuk Pemilu 2024. Menurut Kamhar, pernyataan yang disampaikan Jokowi tidak pas dan berlebihan.

"Pernyataan Pak Jokowi yang akan cawe-cawe terkait Pemilu 2024 demi bangsa dan negara tentu tidak pas dan berlebihan," kata Kamhar melalui keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).

Kamhar menilai apa yang disampaikan Jokowi itu bukan pernyataan positif. Dia mengungkit rekam jejak Jokowi yang disebutnya beda antara pikiran perkataan dan perbuatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan pernyataan yang positif mengingat rekam jejak Pak Jokowi tidak demikian. Sering berbeda antara pikiran, perkataan dan perbuatan," ujarnya.

Kamhar mengatakan dengan meng-endorse capres memperlihatkan Jokowi tidak netral. Dia menegaskan pernyataan Jokowi akan cawe-cawe tidak bisa dibenarkan.

ADVERTISEMENT

"Beliau aktif meng-endorse capres tertentu dan berada dibalik pembentukan poros koalisi tertentu. Ini menegaskan Pak Jokowi tak netral. Apa pun justifikasinya, atas nama demokrasi ini tak bisa dibenarkan," ucapnya.

"Argumentasi cawe-cawe demi bangsa dan negara, jika dilihat secara jernih sejatinya ini ekspresi psikologi Pak Jokowi yang merasa memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih memadai untuk memastikan Indonesia bisa menjadi negara maju dari 13 tahun waktu yang tersedia," lanjutnya.

Menurut Kamhar, Jokowi tak punya kemampuan memastikan Indonesia menjadi negara maju dalam kurun waktu tersebut. Kamhar menyebut Jokowi overestimate.

"Padahal kenyataannya tidak demikian. Beliau overestimate atas pengetahuan dan kemampuannya," ujar Kamhar.

Kamhar kemudian membandingkan kinerja pemerintahan Jokowi dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Perbandingan mulai dari penurunan angka kemiskinan hingga hutang negara.

"Rakyat Indonesia telah memberikan kepercayaan kepada Pak Jokowi selama 2 periode memimpin namun bukan hanya tak mampu menunaikan janji-janji kampanyenya sejak periode pertama maupun periode kedua. Dalam banyak aspek juga terjadi perlambatan bahkan pemunduran dibanding pemerintahan Pak SBY," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




Hide Ads