Ancang-ancang Opsi Lain Demokrat Jika Cawapres Anies Belum Terang

Ancang-ancang Opsi Lain Demokrat Jika Cawapres Anies Belum Terang

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Mei 2023 08:57 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gelar jumpa pers awal tahun. AHY menyoroti sejumlah isu politik termasuk penangkapan Lukas Enembe.
Jajaran petinggi Partai Demokrat dan Ketum Partai Demokrat AHY. (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Respons NasDem

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali merespons pernyataan Andi Arief. Ali menilai Partai Demokrat mencari opsi lain lantaran tidak mendapat kepastian ketumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan jadi cawapres Anies Baswedan.

"Mau ambil opsi lain? Pasti di pikiran kamu opsi lain itu Demokrat mau menarik diri dari Koalisi Perubahan. Atau mungkin bisa jadi karena ketidakpastian AHY jadi wapres, atau dia ingin mengatakan bahwa kalau Anies tidak dengan AHY, kami akan keluar," kata Ali saat dimintai tanggapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali mengatakan sejak awal partai di KPP sudah sepakat untuk membentuk kerja sama. Bahkan, berdasarkan piagam perjanjian, setiap partai menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies Baswedan.

"Memberikan mandat kepada Anies untuk memilih cawapresnya. Nah, mandat itulah yang hari ini dan digunakan Anies untuk melakukan seleksi untuk mencari kira-kira (cawapres) yang pas," tutur Ali.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan turunnya elektabilitas Partai Demokrat di Litbang Kompas juga dialami oleh NasDem. Ia menilai bisa saja penurunan itu lantaran ada partai yang ingin memaksakan kadernya menjadi pendamping Anies.

"Kalau kemudian mengenai ini kan survei Kompas terakhir kan, ada penurunan atau suara Demokrat agak menurun kan, termasuk NasDem, terus menjadi alasan itu, ya saya berpikir lain juga," tutur Ali.

"Jangan-jangan Anies ini tidak naik surveinya dan kemudian partai-partai yang berkoalisi turun surveinya karena ada partai yang sudah secara terbuka memasang-masangkan, terkesan memasangkan Anies dengan kader tertentu," sambungnya.

Menurutnya, supaya asumsi seperti itu tak beredar, sudah semestinya anggota partai di KPP tak menyampaikan pernyataan yang membuat gaduh. Ali mengingatkan komitmen awal terbentuknya Koalisi Perubahan.

"Supaya kita tidak membangun asumsi yang kemudian membuat kegaduhan, yang berpotensi membuat keretakan di internal koalisi. Sebaiknya semua kader atau parpol konsisten saja dengan pernyataan tunduk ketumnya. Bahwa kenapa kemudian partai politik selalu ditempatkan sebagai institusi yang tidak dipercaya rakyat karena inkonsistensi itu. Jadi hari ini bicara mendukung Anies tanpa syarat, eh besok ketika tidak diuntungkan saya mundur deh," imbuhnya.

PKS Tegaskan Koalisi Solid

Tak hanya NasDem, PKS juga buka suara. Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menegaskan sampai saat ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) solid.

"Sejauh ini sih baik-baik saja komunikasinya tidak ada pesan ancaman. Mas AHY, Pak Syaikhu dan Bang Surya sangat bagus, kompak dan solid," ujar Kholid kepada wartawan.

Kholid menuturkan partainya menghormati sikap Partai Demokrat. Namun, dia berkata PKS tetap akan berkomitmen dengan KPP.

"Kami tentu menghormati sikap Partai Demokrat jika memang itu menjadi pilihan politiknya," katanya.

"Insyaallah, PKS akan komitmen bersama KPP. Kami bertekad 'berlayar bersama KPP' mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Capres RI," sambungnya.

Sementara itu, Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal mengatakan pengumuman cawapres memerlukan kajian yang matang. Sebab itu, dia menyebut untuk tidak terburu-buru dalam pengumuman.

"Cawapres perlu kajian yang matang dan tidak perlu buru-buru, karena kita mencari sosok yang terbaik dari yang terbaik dan memiliki elektabilitas yang tinggi , berpeluang menang," tuturnya.


(maa/maa)



Hide Ads