Golkar dan PKB menginisiasikan diri sebagai partai inti dari pembentukan koalisi besar. Golkar berkelakar perumusan nama koalisi besar ini gabungan dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hal ini disampaikan Kepala Bappilu Presiden perwakilan Golkar, Nusron Wahid, usai bertemu dengan 'Tim Kecil' Golkar dan PKB di kawasan Senayan, Rabu (10/5/2023). Ia menyebut nama koalisi nantinya sebagai bentuk ikhtiar untuk menjalin kekuatan besar.
"Jadi jelas ya, jadi ini justru namanya ini ikhtiar bersama untuk menjalin kekuatan besar yang itu nanti kita jadikan sebagai poros alternatif, atau koalisi alternatif, yang posisinya di tengah," kata Nusron dalam kesempatan itu.
Baca juga: PKB Dukung Prabowo Capres 2024! |
Nusron mengatakan koalisi besar yang digodok bersama PKB tidak condong pada ideologi dan pandangan tertentu. Dia pun berkelakar koalisi besar ini bisa dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Bersatu.
"Tidak pro kanan dan tidak pro kiri, tidak pro cebong dan tidak pro kampret, tidak pro status quo tidak pro perubahan, tidak sekuler, tidak religius, tapi ini adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Bersatu," katanya.
Nusron kemudian menyebut ide nama-nama lain yang bisa disematkan kepada koalisi besar yang tengah digodok. Meski begitu, Nusron menyerahkan kepada Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal penentuan siapa capres dan cawapresnya nanti.
"Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Berkarya. Koalisi Republik Indonesia, nah kita rumuskan namanya. Kira-kira itu, jadi tidak ada rasa kekhawatiran bahwa ini wacana, ini serius dibangun serius dan sudah sampai level penjajakan psikologis," katanya.
"Apapun yang nanti diputuskan oleh para ketua umum untuk apa namanya siapa presidennya ataupun siapa wakil presidennya, kita ingin membangun komitmen bersama supaya kita bersama-sama untuk kepentingan yang sama," imbuhnya.
Simak juga 'JK Sebut Koalisi Besar Sulit Terwujud, Cak Imin: Namanya Juga Usaha':
(dwia/gbr)