Nama Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsoyudo masuk dalam tiga besar kandidat potensial untuk mengisi posisi kursi Gubernur Jawa Timur. Hasil survei Accurate Research & Consulting Indonesia (ARCI) mengungkap Achmad Fauzi bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
ARCI melakukan survei ini pada tanggal 25 April-4 Mei 2023. Populasi survei meliputi seluruh warga Jawa Timur yang sudah punya hak pilih dalam pemilu atau sudah pernah menikah.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling 1.249 responden dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) + 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% sampel didatangi kembali oleh supervisor dan tidak ditemukan kesalahan yang berarti.
Hasilnya, dalam simulasi tiga nama, ARCI mencatat elektabilitas tiga besar calon gubernur Jawa Timur ditempati oleh Khofifah (27,9 persen), Emil (15,3 persen), dan Achmad Fauzi (7,5 persen).
Direktur Eksekutif ARCI Baihaki Sirajt mengatakan nama Achmad Fauzi selalu muncul dalam simulasi calon gubernur Jawa Timur, baik itu top of mind, simulasi lima nama, atau simulasi sembilan nama.
"Ketika ada pertanyaan kalau pemilihan (gubernur Jawa Timur) dilakukan sekarang, siapa yang Bapak/Ibu pilih, selalu ada nama Achmad Fauzi Wongsoyudo," kata Baihaki dalam keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).
Menurut Baihaki, temuan tersebut akan menjadikan pertarungan menuju kursi Jatim-1 akan berkutat pada tiga nama tadi. Yang menarik, Baihaki menilai Achmad Fauzi yang merupakan representasi masyarakat Madura itu merupakan 'kuda hitam' dalam gelaran kontestasi Jatim.
"Sebelumnya, kita belum mengetahui ada nama Achmad Fauzi. Tapi belakangan, seiring munculnya isu reaktivasi kereta Madura, nama Fauzi masuk sebagai kuda hitam di Pilkada Jawa Timur," ungkap Baihaki.
Selain kereta, dalam temuan ARCI, masuknya nama Fauzi sebagai kuda hitam juga dilatari alasan lain, seperti keberhasilan tokoh muda Madura itu mengurangi angka pengangguran terbuka, termasuk pencapaian menurunkan angka kemiskinan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep pada 2022 sekadar menyisakan 18,76 persen. Jumlah ini jauh menurun ketimbang tahun 2021 yang mencapai 20,51 persen.
Sementara tingkat pengangguran terbuka pada 2022 tinggal 1,36 persen, berkurang dari tahun 2021 sebesar 2,31 persen. Tak kalah menarik, data gini ratio pada tahun 2022 juga menurun, menyisakan 0,266 persen. Angka gini ratio pada tahun 2021 masih 2,31 persen. Penurunan angka pengangguran terbuka dan indeks gini ratio menjadi yang terbaik dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur.
(ncm/ega)