Partai Garuda Kritisi Aksi Berebut Pesona Paling Sederhana di Pilpres

Erika Dyah - detikNews
Selasa, 25 Apr 2023 10:52 WIB
Foto: Partai Garuda-Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi
Jakarta -

Partai Garuda menyoroti aksi saling berebut pesona soal sosok paling sederhana di Pilpres 2024 mendatang. Diketahui, suhu politik di setahun menjelang Pemilu 2024 ini kian menghangat karena para tokoh politik nasional mulai melakukan manuver saling serang narasi.

"Pendukung Ganjar Pranowo dan Pendukung Anies Baswedan saling berbalas pantun tentang siapa yang amunisi Pilpresnya di-backing pengusaha. Saling berebut yang paling sederhana, yang nantinya tentu untuk bahan kampanye, bahwa si A di-support oleh rakyat jelata, si B di-support oleh pengusaha," kata Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Kamis (25/4/2023).

Teddy menilai para kandidat capres tidak perlu berebut pesona paling sederhana atau paling di-support rakyat. Sebab menurut UU Pemilu, Capres memang boleh mendapatkan sumbangan dari pengusaha.

Setiap perusahaan bisa menyumbangkan dana ke Capres maksimal Rp 25 Miliar, sedangkan untuk perorangan maksimal Rp 2,5 Miliar.

"Bohong jika ada Capres yang tidak melakukan hal ini, karena ini sah. Pilpres tentu perlu biaya untuk kampanye," tutur Teddy.

"Yang seharusnya diangkat dalam berbalas pantun adalah, apa keunggulan Capres yang didukung, bukan malah berebut membuat drama paling merakyat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Teddy menilai urusan dana kampanye tidak pas dijadikan patokan mengenai siapa sosok 'lawan berat'. Menurutnya, Pemilu memiliki faktor-faktor yang lebih kompleks, mulai dari pentingnya ide, gagasan, dan visi calon pemimpin.

"Kenapa ukuran lawan berat di Pilpres hanya diukur dengan dana kampanye? Kalau ukurannya hanya itu saja, ini kita mau mengadakan Pemilihan Presiden atau pemilihan pengusaha paling kaya?" pungkasnya.

Simak juga Video 'Respons PDIP soal Prabowo Ogah Jadi Cawapres Ganjar':






(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork