Partai Gerindra memanggil Wakil Wali Kota (Wawalkot) Medan Aulia Rachman karena pernyataan 'waspada nonpribumi di Medan'. Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan partai telah memberikan sanksi teguran.
"Kemarin sudah kami panggil untuk klarifikasi, beliau membantah kalau pernyataannya tertuju pada etnis dan ras tertentu. Kami berikan teguran karena kami menilai pernyataan tersebut tendensius," kata Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).
Habiburokhman mengatakan sebagai kader partai, semestinya Aulia tak menyampaikan pernyataan itu. Meski tak ada niatan, ia menilai pernyataan Aulia bisa dipersepsikan dengan maksud yang beragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai kader Gerindra yang kebetulan memegang amanah di jabatan publik harusnya dia tidak menyampaikan statement yang bisa diinterpretasikan macam-macam," tutur Waketum Partai Gerindra ini.
Habiburokhman menyebut teguran yang diberi bersifat edukatif. ia berharap Aulia dapat mengevaluasi sikapnya.
"Ya, teguran itu sanksi ya sifatnya edukatif, agar yang bersangkutan memperbaiki gaya komunikasi dan tidak mengulangi lagi membuat pernyataan yang tendensius," imbuhnya.
Aulia Rachman sebelumnya dipanggil secara resmi melalui surat Nomor: 04-027/A/MK-GERINDRA/2023 yang ditujukan kepada DPD Partai Gerindra Sumatera Utara, DPC Partai Gerindra Kota Medan, dan Aulia Rachman selaku kader Partai Gerindra.
Pemanggilan Aulia Rachman merujuk video viral dan pemberitaan terkait pernyataan Aulia Rachman bahwa pada 20 tahun ke depan Medan akan dikuasai oleh nonpribumi.
Majelis Kehormatan Gerindra meminta Aulia hadir ke DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Senin (17/4). Aulia diminta berkenan hadir dan tidak diwakilkan.
Aulia diketahui dikecam oleh Wakil Ketua PDIP Sumut Aswan Jaya dan Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso terkait ucapan mewaspadai nonpribumi di Kota Medan. Aulia meminta agar ucapannya itu dipahami dengan bijak.
"Mohon dimaknai bahasa ini (nonpribumi) dengan bahasa yang bijak, dengan analisa yang jauh jangan memakai analisa yang dangkal hingga terjadi pecah belah, begitu, sederhana," kata Aulia Rachman, seperti dilansir detikSumut, Kamis (13/4).
Aulia menyebut makna nonpribumi yang dia sebutkan menyasar ke pihak asing. Aulia sengaja memakai diksi itu sebagai pemicu agar seluruh warga Kota Medan memiliki nasionalisme untuk melindungi Kota Medan.
(dwr/rfs)