Ngaku 'Korban' di Sidang MK, Elite Demokrat Minta Pileg-Pilpres Dipisah

Ngaku 'Korban' di Sidang MK, Elite Demokrat Minta Pileg-Pilpres Dipisah

Dwi Rahmawati - detikNews
Kamis, 16 Mar 2023 13:48 WIB
Wasekjen Partai Demokrat (PD) Jansen Sitindaon hadir sebagai pihak terkait dalam sidang gugatan UU Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
Wasekjen Partai Demokrat (PD) Jansen Sitindaon di sidang MK. (Dwi Rahmawati/detikcom)

"Jadi Yang Mulia jika boleh menyampaikan, banyak sekali yang datang ke saya bertanya 'Bang sistem kita ini jadi apa Bang? Terbuka apa tertutup?' begitu Yang Mulia. Jadi saya tanya balik, 'kenapa memang?', 'Kalau tertutup Bang, kami nggak jadi nyaleg lah', begitu Yang Mulia," tutur Jansen.

"Jadi benar kata Pak Presiden memang kelihatannya saja kita di Mahkamah ini sedikit tapi di luar sampai di kampung-kampung diperbincangkan terbuka-tertutup, walaupun belum tentu tahu seperti apa terbuka tertutup ini. Jadi banyak sekali Yang Mulia ketidakpastian jika terbuka tertutup ini tidak diputus Yang Mulia," sambungnya.

Mendengar hal itu, Hakim MK Anwar Usman, menjelaskan jika keputusan perkara bukan tergantung hakim melainkan pihak terkait. Ia mengatakan keputusan cepat atau lambat tergantung proses di persidangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu disampaikan lama atau tidaknya perkara ini diputus tergantung dari para pihak. Misalnya sekarang untuk pihak terkait saja Pak Jansen, pihak terkait terakhir yang memberikan keterangan nah nanti pembuktian," kata Anwar.

Ia mengatakan untuk pemohon sendiri akan mengajukan 4 ahli, belum lagi dari pihak pemerintah. Ia menyebut keputusan perkara bukan tergantung dari hakim.

ADVERTISEMENT

"Pemohon menurut catatan dari kepaniteraan akan mengajukan 4 ahli. Coba nanti kalau misalnya Presiden 4 ahli, para pihak 4 ahli atau berapa gitu. Jadi sekali lagi kuncinya bukan di kami," ungkapnya.


(dwr/rfs)



Hide Ads