Ketua Departemen Polhukam PKS Nabil Ahmad Fauzi menanggapi unggahan 'Koalisi Lebaran Bahagia (KLB)' yang dimunculkan Waketum PPP Arsul Sani. Nabil menyindir unggahan itu hanya sebatas gimik politik.
"Gimik-gimik politik saja lah, gimik politik," kata Nabil kepada wartawan di Grand Cemara Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Nabil menyebut 'Koalisi Lebaran Bahagia' belum tentu menjadi koalisi yang nyata. Menurutnya, pemilihan pasangan capres dan cawapres yang bisa membawa kemenangan di Pilpres 2024 tidak mudah.
"Belum tentu, bisa saja, ya kan logikanya gini seperti yang hari ini berlangsung ya. Ada panas-panas soal Prabowo-Ganjar, memang itu porsinya pengamat ya sebenernya. Kita sih hormati saja langkah-langkahnya, kan dalam mix and match paslon ini emang nggak mudah, masih banyak variabelnya," ujar Nabil
"Ketika disebut Prabowo-Ganjar, orang akan bertanya Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo, itu saja jadi masalah, harus dihitung siapa yang gede yang kecil, nomor satu, nomor dua. Jadi sejauh itu sebagai sebuah ya gimik-gimik politik yang dimunculkan sebagai sebuah wacana dan gagasan ya sah-sah saja," sambungnya.
Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid sebelumnya menanggapi unggahan 'Koalisi Lebaran Bahagia' yang dimunculkan Waketum PPP Arsul Sani. Jazilul menilai unggahan tersebut hanya joke politik.
"Nggak usah ditafsirkan terlalu jauh, itu joke politik saja, dari namanya saja ketahuan kok, Koalisi Lebaran Bahagia," ujar Jazilul saat dihubungi, Selasa (14/3).
Jazilul menyebut joke atau candaan juga diperlukan dalam politik. Menurutnya hal ini agar tidak ada ketegangan dalam dinamika yang terjadi.
"Politik juga perlu joke agar tidak terlalu tegang melihat dinamika yang cair dan spekulatif. Lumayan sih untuk 'ice breaker' untuk yang merasa ada kebekuan," tuturnya.
Tonton juga Video: Harapan Jokowi hingga Iwan Bule ke Erick yang Kini Pimpin PSSI
(rfs/rfs)