Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto menyebut Anies tak senapas dengan Jokowi. Hasto mengaitkan hal itu dengan hasil rilis survei elektabilitas calon presiden (capres) Indikator Politik.
Hasto menilai adanya korelasi dengan antara Jokowi dengan partai pengusung. Dia menilai elektabilitas Ganjar Pranowo, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto yang naik akibat adanya kenaikan kepuasan kinerja Jokowi.
"Adanya korelasi dari yang disebut sebagai approval rating dari Presiden Jokowi terhadap partai politik yang mengusungnya, dengan perkecualian tadi dari PKB. Mengapa elektoral dari Mbak Puan, Pak Ganjar, dari Pak Prabowo itu juga mengalami tren kenaikan, karena approval rating dari Pak Presiden Jokowi mengalami kenaikan," kata Hasto dalam acara konferensi pers lembaga survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Rabu (4/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kata Hasto, hal ini berbeda dengan Anies Baswedan. Meski dideklarasikan oleh partai koalisi pemerintahan Jokowi yakni NasDem. Hasto mengatakan Jokowi dan Anies kontradiktif.
"Sebaliknya, seperti Pak Anies Baswedan mengalami penurunan itu juga membuktikan bahwa masyarakat menilai bahwa Pak Anies Baswedan merupakan antitesa dari Presiden Jokowi. Sehingga ketika Pak Jokowi naik, kemudian Anies mengalami penurunan," ujarnya.
(dwr/haf)