Hasto Bicara Antitesis Jokowi, Demokrat: Anies dan AHY Representasi Perubahan

Hasto Bicara Antitesis Jokowi, Demokrat: Anies dan AHY Representasi Perubahan

Dwi Rahmawati - detikNews
Kamis, 05 Jan 2023 15:33 WIB
Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani
Foto: Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani (dok.Istimewa)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menanggapi hasil survei elektabilitas capres versi Indikator Politik. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai Anies dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai representasi perubahan atau antitesis Jokowi.

"Mas Anies Baswedan dan Mas Ketum AHY yang menjadi representasi aspirasi perubahan adalah antitesis Pak Jokowi. Jadi pernyataan Mas Hasto ini kami sambut baik karena semakin menegaskan posisi berdiri masing-masing," kata Kamhar kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).

Kamhar menyebut Demokrat tak khawatir dengan tingkat kepuasan publik versi hasil survei Indikator Politik. Dia mengatakan hasil survei itu hanya bersifat sementara dan bisa berubah seiring waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potret ini hanya sementara saja karena belum dideklarasikannya Koalisi Perubahan dan pasangan cawapres Mas Anies. Kami berkeyakinan, jika Koalisi Perubahan telah dideklarasikan akan menjadi game changer dan merubah konstelasi politik saat ini," tutur Kamhar.

Kamhar optimis jika Anies berpasangan dengan AHY, maka pendukung dua tokoh ini tak terbendung. Kamhar menganggap Anies dan AHY saling melengkapi.

ADVERTISEMENT

"Apalagi jika secara bersamaan deklarasi koalisi sepaket dengan deklarasi pasangan Capres dan Cawapres. Ini tak akan terbendung," ujar Kamhar.

"Pasangan Mas Anies dan Mas Ketum AHY akan menjadi pasangan yang saling mengisi dan melengkapi yang menjadi representasi aspirasi perubahan. Pasangan yang paling memungkinkan dan memadai untuk mengimbangi dan mengungguli pasangan yang di-endorse penguasa," sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto menyebut Anies tak senapas dengan Jokowi. Hasto mengaitkan hal itu dengan hasil rilis survei elektabilitas calon presiden (capres) Indikator Politik.

Hasto menilai adanya korelasi dengan antara Jokowi dengan partai pengusung. Dia menilai elektabilitas Ganjar Pranowo, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto yang naik akibat adanya kenaikan kepuasan kinerja Jokowi.

"Adanya korelasi dari yang disebut sebagai approval rating dari Presiden Jokowi terhadap partai politik yang mengusungnya, dengan perkecualian tadi dari PKB. Mengapa elektoral dari Mbak Puan, Pak Ganjar, dari Pak Prabowo itu juga mengalami tren kenaikan, karena approval rating dari Pak Presiden Jokowi mengalami kenaikan," kata Hasto dalam acara konferensi pers lembaga survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Rabu (4/1).

Namun, kata Hasto, hal ini berbeda dengan Anies Baswedan. Meski dideklarasikan oleh partai koalisi pemerintahan Jokowi yakni NasDem. Hasto mengatakan Jokowi dan Anies kontradiktif.

"Sebaliknya, seperti Pak Anies Baswedan mengalami penurunan itu juga membuktikan bahwa masyarakat menilai bahwa Pak Anies Baswedan merupakan antitesa dari Presiden Jokowi. Sehingga ketika Pak Jokowi naik, kemudian Anies mengalami penurunan," ujarnya.

(dwr/haf)



Hide Ads