Golkar-Gerindra-PD Saingan di Survei SMRC, Siapa Terkuat di Posisi Kedua?

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 20 Des 2022 07:14 WIB
Adi Prayitno (Foto: dok. detikcom)
Jakarta -

Golkar, Gerindra dan Demokrat bersaing ketat untuk memperebutkan posisi nomor dua setelah PDIP di survei SMRC. Siapa paling kuat untuk bisa merebut peringkat nomor dua?

Pengamat Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berpendapat partai yang bisa mengusung kadernya sebagai capres ataupun cawapres bisa berpotensi menjadi runner up. Hal itu dikarenakan mendapat efek ekor jas.

"Pertama, partai yang bisa usung capres dan cawapres di Pilpres 2024 jauh lebih diunggulkan jadi runner up, di bawah PDIP karena mendapat coat tail effect pencapresan," kata Adi kepada wartawan, Senin (19/12/2022).

Adi mengambil contoh Partai Demokrat yang dulu menjadi partai klaster bawah. Namun, saat berhasil mengusung kadernya Susilo Bambang Yudhoyono menjadi capres, elektoral Demokrat naik signifikan mencapai 300 persen.

"Dulu, Demokrat hanya partai papan bawah namun ketika usung SBY maju pilpres yang kedua kalinya di 2009 Demokrat naik 300 persen," ujarnya.

Sama halnya dengan Gerindra yang dulu tercatat sebagai partai klaster tengah. Namun saat mengusung Prabowo Subianto, elektoral Gerindra naik.

"Dulu juga Gerindra hanya partai papan tengah, tapi perlahan jadi papan setelah usung Prabowo jadi capres dua kali berturut-turut," ujarnya.

Secara umum, Adi menilai ketiga partai tersebut memiliki peluang untuk mengusung jagoannya di internal masing-masing.

"Di 2024 Golkar, Gerindra, dan Demokrat sama-sama berpeluang bisa usung jagoan masing-masing maju pilpres. Misalnya, Golkar mematok harga mati Airlangga Capres. Gerindra juga sudah deklarasi Prabowo maju kembali. Sementara Demokrat mematok AHY harga mati jadi pendamping Anies," ucapnya.

Namun dari segi mesin partai menurutnya, Golkar dinilai lebih unggul dibanding Gerindra dan Demokrat. Adi menyebut hal itu lah yang menjadi kekuatan Golkar.

"Kedua, dari segi mesin partai, pengalaman politik, serta kerja struktur dan kerja caleg, Golkar lebih diunggulkan. Salah satu anatomi kekuatan Golkar adalah kerja-kerja politik calegnya di pemilu. Buktinya, Golkar finish posisi kedua di pemilu 2019. Perolehan suaranya di DPR sedikit melewati Gerindra yang secara suara lebih banyak tapi ketika dikonversi jadi suara, Golkar unggul. Padahal Golkar tak bisa usung kader sendiri maju pilpres," ucapnya.

Sedangkan Demokrat menurut Adi unggul dengan wajah-wajah muda. Dia mengatakan hal itu bisa menjadi modal Golkar meningkatkan elektabilitas di pileg.

"Di pemilu 2024 Demokrat terlihat banyak diisi oleh wajah-wajah muda. Ini bisa jadi modal besar untuk meningkatkan elektabilitas mereka di pileg. Bahkan Demokrat bisa memberi efek kejut yang bisa merangsek ke papan atas persaingan," ucapnya.

Simak survei SMRC di halaman berikut

Saksikan Video 'Survei Terbaru SMRC: PDIP Nomor Wahid, Disusul Golkar-Gerindra':






(eva/aud)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork