Gerindra Amini Jokowi soal Penyakit Politik Uang di Pemilu, Beri Solusi Ini

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 19 Des 2022 14:48 WIB
Foto: Habiburokhman (Wilda Hayatun Nufus/detikcom).
Jakarta -

Partai Gerindra sepakat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal politik uang atau money politic menjadi penyakit yang selalu ada dalam setiap gelaran pemilu. Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman menilai masalah ini muncul lantaran politikus dan pemilik suara dalam posisi saling membutuhkan.

"Kami sepakat dengan Pak Jokowi. Fenomena politik uang adalah keniscayaan dari sistem proporsional terbuka di negara yang rakyatnya belum sepenuhnya sejahtera," kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (19/12/2022).

"Sistem one man one vote benar-benar membuat satu suara begitu berarti, dan itu membuat potensi terjadinya transaksi jual beli suara. Posisinya kan sama-sama butuh. Si politisi perlu suara, si pemilik suara perlu materi," lanjut dia.

Habiburokhman mengatakan praktik politik uang menjadi pekerjaan rumah (PR) yang solusinya tidak mudah. Politik uang, kata Habiburokhman, sudah ada sejak awal era reformasi.

"Ini PR kita semua bukan hanya di era Pak Jokowi tetapi memang sejak awal era reformasi yang memang sulit mencari solusinya. Tak cukup hanya penegakan hukum, dan tak mungkin juga penegakan hukum bisa maksimal," ujar dia.

Menurutnya, permasalahan ini perlu diatasi dengan komprehensif, baik penegakan hukum maupun edukasi politik.

"Harus komprehensif, mulai dari pendidikan politik, peningkatan kesejahteraan rakyat, sampai penegakan hukum yang tidak tebang pilih," imbuhnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi membicarakan politik uang sebagai salah satu penyakit pemilu. Jokowi meyakini praktik itu pasti ada dalam tiap penyelenggaraan pemilihan umum.

"Politik uang itu sudah menjadi penyakit di setiap pemilu, pasti ada," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).

Pernyataan Jokowi itu disampaikan saat menghadiri acara Konsolidasi Nasional Bawaslu jelang Pemilu 2024. Jokowi mengatakan praktik politik uang itu selalu dilihatnya berdasarkan pengalamannya mengikuti pemilu mulai tingkat pemilihan daerah hingga pemilihan presiden.

"Kalau ada yang bilang, 'Nggak ada, Pak. Sudah nggak ada, Pak'. Saya tiap hari di lapangan. Saya pernah ikut pilkada, pemilihan walikota dua kali, pemilihan gubernur dua kali karena dua ronde, pemilihan presiden dua kali. Jadi kalau ada yang bantah tidak ada, saya akan sampaikan apa adanya, ada," ujar Jokowi.




(fca/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork