Benny Rhamdani soal PAN Minta Tak Jadi Provokator: Keliru dan Sesat

Benny Rhamdani soal PAN Minta Tak Jadi Provokator: Keliru dan Sesat

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 30 Nov 2022 16:35 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani
Benny Rhamdani. (Citra Nur Hasanah / 20detik)
Jakarta -

Kepala BP2MI sekaligus Ketua Relawan Jokowi Barikade 98, Benny Rhamdani, membalas tudingan provokator yang dilontarkan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. Benny menilai pernyataan Viva Yoga keliru dan sesat soal viral potongan pernyataan Benny minta 'izin tempur' kepada Presiden (Joko Widodo) Jokowi.

"Menanggapi pernyataan itu ya. Gini, ada 3 alasan yang membuat di berita itu menjadi salah, ya," kata Benny mengawali tanggapannya kepada wartawan, Rabu (30/11/2022).

Benny menyinggung Viva Yoga yang tak berada di lokasi saat Benny menyampaikan pernyataannya. Oleh sebab itu, dia menilai Jubir PAN itu keliru soal tudingan provokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, jika orang tidak ada di lokasi dia tidak akan bisa memahami peristiwa, sehingga dia salah berpendapat. Jadi kenapa berita itu menjadi negatif ya karena itu tadi, orang jadi salah menilai video itu karena dia tidak memahami peristiwa kalau dia tidak di lokasi itu kan," kata Benny.

Selain itu, Benny mengatakan pengetahuan Viva terbatas. Sebab, lanjutnya, pendapat yang disampaikan Viva hanya bermodalkan sepotong video itu.

ADVERTISEMENT

"Kedua, modal pengetahuan, nih model pengetahuan, kalau modal pengetahuan hanya potongan video yang disebar, ya jadi pendapatnya juga keliru dan sesat, ya. Nah Viva Yoga ada di dua itulah," katanya.

Benny melanjutkan, konotasi negatif atas pernyataannya yang viral itu juga tak lepas dari motif politik. Benny menduga ada pihak yang memutarbalikkan maksud dari pernyataannya.

Baca juga: Benny Ramdhani

"Tapi yang ketiga, akan selalu ada, kalau udah berbau relawan Jokowi, akan selalu ada kelompok yang ada motif politik dengan sengaja memutarbalikkan substansi dari video itu," katanya.

Namun, Benny menilai pendapat Viva tidak didasari faktor yang terakhir. "Viva Yoga bukan bagian dari yang ketiga itulah," imbuhnya.

Meskipun begitu, dia tetap menyesalkan komentar yang disampaikan Viva. "Walaupun saya juga menyesalkan pandangan dari Viva Yoga. Tapi karena alasan tadilah. Nggak ada di TKP, sehingga dia nggak memahami peristiwa sehingga pendapatnya salah. Atau karena pengetahuannya. Pengetahuannya terbatas karena potongan video, pendapatnya keliru dan sesat, kan, gitu, ya," kata Benny.

Pernyataan Viva Yoga

Sebelumnya diberitakan, Viva Yoga Mauladi menanggapi Benny Rhamdani yang meminta 'izin tempur' ke Presiden Jokowi. Viva meminta Benny tak menjadi provokator.

"Mas Benny tidak usah menjadi provokator dan melakukan propaganda untuk membakar-bakar Presiden Jokowi dalam meniti proses demokrasi konstitusional di Indonesia," kata Viva dalam keterangannya, Selasa (29/11).

Viva menyebut kehidupan demokrasi mesti berpedoman pada hukum yang berlaku. Menurutnya, tak perlu adu kekuatan fisik seperti yang dikatakan Benny dalam video yang beredar.

"Jika ada perbedaan pendapat, pemikiran, atau pandangan politik, ya serahkan pada mekanisme hukum dan peraturan perundangan-undangan. Tidak boleh main kayu, adu fisik kayak perang Rusia-Ukraina. Itu namanya hukum rimba, yang kuat itu yang menang. Dan ini adalah jalan kesesatan dalam berdemokrasi," kata Viva.

Menurut Viva, apa yang dilakukan Jokowi saat ini sudah berada di jalurnya. Dia meminta Benny tidak menodai citra Jokowi.

"Presiden Jokowi sudah on the track, sudah sesuai dengan jalan demokrasi. Yang penuh kesabaran dan kebijakan selalu tunduk dan patuh kepada Konstitusi dan Undang-Undang. Jangan diperkecil atau dinodai prestasi presiden dalam pembangunan demokrasi di Indonesia," ungkapnya.

(fca/rfs)



Hide Ads