Menerka Kode Politis di Balik Kebaya Biru Megawati saat Semeja dengan SBY

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 17 Nov 2022 07:13 WIB
Foto: SBY dan Megawati duduk satu meja di jamuan makan malam G20 Indonesia (dok. istimewa/foto dikirimkan elite Demokrat).
Jakarta -

Warna batik yang dikenakan oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat semeja dalam rangkaian acara KTT G20 di Bali menjadi perhatian. Megawati dan SBY tampak mengenakan warga batik yang senada yakni berwarna biru. Begini analisis dibalik kesamaan warna ini.

Pakar semiotika Institut Teknologi Bandung (ITB), Acep Iwan Saidi, memberikan analisis kalau pakaian formal Megawati dan SBY itu mengandung makna politis masing-masing. Kalau SBY katanya tentu senada dengan warna partai politiknya, yakni Partai Demokrat.

"Dalam semiotika, pakaian bisa dibaca sebagai kode komunikasi. Pakaian memberi informasi tentang identitas pemakainya. Kemeja batik biru bagi SBY tentu dapat segera dibaca sebagai kode identitas politik," kata Acep kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

"SBY sedang mengatakan bahwa beliau adalah 'Partai Demokrat'. Identitas ini yang hendak dibawa ke dalam pertemuan tersebut," lanjutnya.

Hal ini berbeda dengan Megawati. Menurut Acep, Megawati justru tidak sedang membawa identitas politiknya di forum internasional tersebut. Megawati disebut sedang mengedepankan kebersamaan nasional di pertemuan itu.

"Di sisi lain, menarik warna kebaya biru yang digunakan Megawati. Dengan kebaya tersebut Mega tidak membawa identitas politiknya, PDIP. Banyak kemungkinan kode yang ingin dikirim. Salah satunya, Mega menyikapi pertemuan G20 bukan sebagai pertemuan yang harus mengedepankan panji-panji politik lokal," kata Acep.

"Alih-alih, ia justru harus mengedepankan kebersamaan nasional. Untuk itu, Megawati melepas identitas partainya," lanjutnya.

Namun, Acep menyebut kebaya biru Megawati tak dapat dilepaskan dengan situasi perpolitikan nasional hari ini. Menurutnya, warna setelan Megawati bisa diartikan sedang menawarkan 'persahabatan' dengan SBY.

"Masalahnya, biru adalah milik SBY sehingga ketika kebaya biru Mega dipertemukan dengan batik biru SBY dalam satu meja, nuansa politiknya jadi tidak terhindarkan. Dalam konteks politik nasional yang kian memanas belakangan ini, kebaya biru Mega seperti sedang menawarkan 'persahabatan' dengan SBY," ujarnya.

Acep lalu menyinggung keberadaan Puan di momen itu, namun tidak ada AHY. Acep mengatakan kode politis yang bisa ditangkap yakni Megawati sedang membawa Puan untuk AHY.

"Sayang di situ tidak ada AHY, hanya ada Puan. Tapi pun demikian, hal tersebut bisa saja dibaca, Mega tengah 'membawa Puan untuk AHY'," lanjutnya.

Namun Acep menilai hal itu hampir tidak rasional jika melihat realitas politik yang ada. Acep mengatakan bisa jadi kebaya biru Megawati sedang 'mengarah' pada hal lain.

"Menyandingkan Puan dengan AHY sebenarnya nyaris tidak rasional. Realitas politiknya tidak mendukung untuk menuju kemenangan. Dan tampaknya ini disadari juga oleh Mega," kata Acep.

"Mengingat hal ini, kebaya biru Mega tampaknya memang bukan mengarah ke sana. Sebagai seorang politisi senior, dengan kebaya biru itu bisa saja Mega sedang menyasar yang lain, setidaknya untuk memainkan suhu politik dan menarik kamera media untuk mengarah kepadanya," imbuhnya.

Simak video 'PKB Harap Momen Sejuk Megawati Semeja dengan SBY Diikuti':



Simak selengkapnya di halaman berikut




(fca/eva)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork