Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menyebut Anies Baswedan bisa memecah belah PDIP terkait pertemuannya dengan Wali Kota Solo sekaligus kader, Gibran Rakabuming Raka. PKS, partai pro-Anies, meyakini PDIP tak akan retak gegara Anies.
"Nggak lah, PDIP kan partai kader, dan Pak Anies bukan pemecah belah," kata Jubir PKS M Kholid kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).
Kholid merasa heran atas respons PDIP itu. Menurutnya, pandangan Said itu menunjukkan sikap paranoid.
"Kok Pak Said paranoid sekali? Santai saja, politik riang gembira," ujarnya.
Lebih lanjut, Kholid mengingatkan Said agar tak berburuk sangka dalam melihat pertemuan Anies dan Gibran. Kholid menilai hubungan yang dijalin keduanya baik.
"Jangan berprasangka buruk begitu, tidak baik. Saya kira baik-baik saja Pak Anies silaturahim dengan Mas Gibran," katanya.
Tak hanya itu, Kholid meyakini Anies juga memiliki relasi yang baik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara personal. "Artinya, Pak Anies punya relasi personal yang baik dengan Presiden Joko Widodo," katanya.
Ketua PDIP Kritik Anies Bertemu Gibran
Sebelumnya, Said memberikan respons menohok soal pertemuan Anies dan Gibran di Solo. Said mengatakan Anies sedang bermanuver meraup suara dengan menemui Gibran. Menurut Said, Anies tidak punya kinerja.
"Dalam rangka Anies memperbesar suaranya," kata Said kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11).
"Iya karena Anies nggak punya kinerja," kata Said. Said menjawab pertanyaan soal Anies yang melontarkan pujian kepemimpinan Gibran.
Said lalu ditanya apakah pertemuan itu membicarakan proyeksi Gibran maju di Pilgub DKI 2024. Said kembali menyerang Anies yang dianggap hendak memecah belah PDIP.
"Maksudnya Anies mau jadi king maker di DKI? Iya tapi kalau Anies yang mau majukan Gibran, Anies nggak punya partai. Gibran kader PDIP. Itulah tricky politik Anies saja untuk mecah belah PDIP," kata Said.
(fca/gbr)