Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto, atau Bambang Pacul menyampaikan bahwa Dewan Kolonel, yang merupakan loyalis Puan Maharani, juga kemajon atau terlalu maju. Bambang mengingatkan soal penentuan capres cawapres PDIP merupakan hak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Diketahui, berkembang wacana soal capres dari PDIP antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Kemudian, pada awal Oktober lalu, PDIP memberikan peringatan keras kepada 'Dewan Kolonel' yang berisi para loyalis Puan Maharani di Fraksi DPR RI. PDIP menegaskan kalau pembentukan Dewan Kolonel itu tidak ada dalam AD/ART partai.
Berdasarkan surat yang diterima detikcom, Jumat (21/10), surat peringatan keras DPP PDIP ke 'Dewan Kolonel' tertanggal 5 Oktober 2022. Perihal dalam surat itu tertulis 'PERINGATAN KERAS DAN TERAKHIR'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang Pacul pun menyebut bahwa tindakan dari enam anggota Dewan Kolonel itu telah terlalu maju. Bambang menyebut, kader PDIP harus berada dalam barisan, dan tidak boleh terlalu maju sebelum ada perintah dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Nggak boleh kalau kamu pimpinan. Pimpinan memberi contoh memberi dan tauladan," kata Bambang Pacul, Rabu (2/11/2022).
"Ya kemajon," kata Bambang Pacul, usai pakar komunikasi politik Effendi Gozali bertanya untuk menegaskan soal kemajon.
Hal itu disampaikannya dalam acara Adu Perspektif bertema "Gonjang-Ganjing Peringatan Gegara Pencapresan" yang disiarkan di detikcom atas kerja sama dengan Total Politik.
Menurut Bambang Pacul, anggota Dewan Kolonel, yang merupakan pimpinan partai, tidak bisa bertindak mendahului Ketua Umum.
"Jangan kau ambil kewenangan ketua umum, kan gitu. Jangan kau paksa ketemu umum," ucapnya.
Ada Anggota Dewan Kolonel Terlalu Semangat
Kemudian, soal Dewan Kolonel disanksi, menurut Bambang Pacul, karena ada salah satu anggota yang terlalu bersemangat. Bambang tidak menyebut nama anggota tersebut.
"Ini kan ada terlalu bersemangat. Mungkin ada yang terlalu bersemangat, tapi semangat ini biasa saja. Orang terlalu bersemangat, memang ada orang terlalu bersemangat kemudian terbakar dirinya, bisa. Di PDIP, nggak ada terlalu bersemangat, ya nanti diluruskan saja. Kan gitu loh," katanya.
Bambang Pacul pun membantah Dewan Kolonel menjerumuskan Puan Maharani. Soal menjerumuskan puan ini, pernah disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun.
"Di mana menjerumuskannya . Kalau ada orang teriak seperti Menteri Bahlil, 'Puan Presiden,' ya biarin aja. Putusan (capres) nanti di tangan ibu," katanya.
Pacul Pernah Menyebut Ganjar Kemajon
Diketahui, Bambang pernah menyebut Ganjar Pranowo kemajon hingga keminter. Pernyataan itu keluar karena dia menganggap Ganjar kerap bermanuver mencari tiket Pilpres 2024.
"(Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)," tegas Bambang di Panti Marhaen Kota Semarang, Sabtu (23/5/2021).
(aik/tor)