Selanjutnya, Acep menyoroti aksi Ganjar menyerahkan amplop cokelat ke Watubun. Soal ini, Acep menilai Ganjar tak sekadar menyampaikan titipan aspirasi dari dapil Watubun itu, melainkan juga hendak menunjukkan warga Papua yang diwakili Watubun kini telah memercayai dirinya.
"Amplop tersebut diberikan Ganjar kepada Ketua DPP PDIP yang secara kebetulan juga dapilnya di Papua. Jika hubungannya antara rakyat di dapil dengan politisi di dapil bersangkutan, sejatinya mama-mama Papua menyampaikan amplop tersebut kepada Watubun. Ganjar juga tidak sedang menyampaikan titipan mama-mama Papua kepada Watubun, melainkan sedang menunjukkan bahwa rakyat di dapil Watubun telah memercayai dirinya," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir analisisnya, Acep menekankan aksi Ganjar menyerahkan amplop berisi aspirasi 'mama-mama Papua' itu lekat kaitannya dengan momen pemanggilan dirinya gegara bicara soal capres. Acep menilai Ganjar hendak mengirim pesan bahwa dia menyatakan siap maju capres karena rakyat menghendakinya.
"Dalam konteks Ganjar dipanggil karena pernyataan kesiapannya menjadi calon presiden, dengan amplop tersebut Ganjar sedang mengirim pesan bahwa ia menyatakan bersedia sebab rakyat memang menghendakinya. So, amplop itu bisa dibaca sebagai 'surat mama-mama Papua' kepada DPP PDIP yang berisi permintaan agar Ganjar dijadikan sebagai calon presiden," tuturnya.
(fca/gbr)