"Tetapi kalau memang. Begini, dulu ada parpol ketika tidak sejalan dengan pemerintahan dan memilih berseberangan maka parpol tersebut mundur dari kabinet, itu yang periode lalu, nggak tahu kalau sekarang," ucapnya.
Awiek lalu berbicara soal kondisi partai pendukung Jokowi setelah NasDem mendeklarasikan Anies capres. Menurutnya, hal itu blunder ditambah lagi ketika Elite NasDem Zulfan Lindan bilang Anies antitesis Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya bukan disudutin ya, tetapi NasDemnya sendiri yang blunder. Seperti ada elite NasDem bilang Anies itu antitesa Jokowi, itu kan membuat konfrontasi sendiri," ujarnya.
"Kalau soal capres-cawapres itu kan masih panjang, dan belum tentu juga, calon-calon Presiden itu bisa berangkat karena harus memenuhi tiket 20% kursi atau 25% suara. Namun pernyataan-pernyataan yang blunder itu membuat situasi memanas, khususnya hubungan PDI-P dengan NasDem, terkait dengan tesis antitesis, kepemimpinan antitesis itu lo," ucapnya.
Awiek menyebut tidak ada persoalan terkait hubungan antarpartai koalisi Jokowi saat ini. Menurutnya, justru hubungan NasDem dengan Jokowi yang akan terganggu.
"Ya kalau dengan PDIP kan nggak ada masalah, dalam konteks hubungan antarparpol, tetapi kalau hubungan dengan sesama koalisi tentu itu kan hubungannya NasDem dengan Jokowi, kan koalisinya di situ," ucapnya.
(rfs/rfs)