Panda lalu bertanya soal 'valid' yang dimaksud Herman. Herman menjelaskan informasi yang valid itu mengenai hanya ada 2 paslon pada Pilpres 2024.
"Informasi bahwa ada setting hanya dibuat 2 calon, 2 kandidat dari hanya kelompok mereka saja," turut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panda kemudian menilai pernyataan SBY soal hanya 2 capres mengada-ada. Dia menilai SBY menyampaikan itu karena SBY yakin Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak mungkin jadi capres atau cawapres.
"Jadi terkesan mengada-ada omongan ini karena dia sudah yakin AHY nggak mungkin maju jadi capres. Tapi keinginannya supaya AHY maju," katanya.
Herman kembali menepis Panda Nababan.
"Saya kira tidak di situ," katanya.
PDIP Menyarankan PD Realistis
Panda meminta agar Partai Demokrat realistis. Sebeb menurutnya Demokrat ingin mencalonkan AHY pada 2024.
"Realistis saja, ya kan, realistis saja secara politik. Kan Demokrat punya ambisi dong AHY maju, tapi bagaimana merekayasa itu, bagaimana menegosiasikan itu. Artinya kalau dia tidak punya rasa kepercayaan bisa mengajukan calonnya jadi calon Presiden, mengeluarkan komentar begitu wajar gitu loh. Nggak ada yang perlu dibahas," kata Panda.
Herman kemudian membalas Panda Nababan. Dia menyebut SBY menyampaikan soal isu 2 paslon capres di forum internal partai yang kemudian disebar oleh kader.
"Emang wajar, Bang, karena itu juga disampaikan dalam forum internal dan memang tidak menutup kemungkinan para kader yang merekam dia bisa memposting di media sosial. Saya juga memposting di media sosial, bukan yang itu ya, tapi kegiatan-kegiatan yang lain," sebut Herman.
Panda juga menyoroti pernyataan SBY soal narasi 'jahat' saat menyampaikan soal Pilpres disetting 2 capres. Dia menyebut ada 2 kemungkinan soal pernyataan SBY itu.
"Dalam bahasa biasa pasaran 'jahat bukan?' itu ada 2 kemungkinan, dia pernah melakukan itu atau dia pernah mengalami itu. Itu akrab dengan istilah itu. Ini nggak menurut siapa-siapa, ini logika saja. 'Jahat bukan?' (artinya) gue juga pernah ngalami, 'jahat bukan?' (bisa juga artinya) gue juga pernah lakukan," kata Panda.
Herman memberikan klarifikasi. Dia menilai pernyataan SBY meyakinkan kalau tidak pernah melakukan penjegalan itu.
"'Jahat bukan, batil bukan?' justru meyakinkan Pak SBY selama menjabat sebagai presiden pada waktu itu karena itu adalah kejahatan dan kebatilan. Semestinya begitu pola pikirnya," katanya.
(lir/idn)