Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada upaya Pilpres 2024 hanya diikuti 2 pasangan calon. Politikus senior NasDem Zulfan Lindan menilai kekhawatiran SBY itu ada kaitannya dengan gelar perkara Formula E Jakarta.
Hal itu disampaikan Zulfan dalam diskusi Adu Perspektif bertema "Adakah Skenario 'Mereka' Jegal Pencapresan?" yang tayang di detikcom dengan kolaborasi bersama Total Politik, Rabu (21/9/2022). Zulfan mengatakan dirinya mendengar kabar bahwa akan ada gelar perkara dugaan korupsi Formula E Jakarta.
"Jadi Kalau kita lihat ini, kan terdengar bahwa akan ada gelar perkara terhadap Formula E. Nah seolah-olah nanti ada gelar perkara katanya hari Jumat ini bahwa ini akan ya kita nggak tahu apakah Anies ini menjadi tersangka ataupun tidak menjadi tersangka, kan gitu," kata Zulfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulfan mengatakan Anies Baswedan adalah salah satu calon presiden dengan elektabilitas tinggi. Dia menilai atas dasar itu muncullah kekhawatiran SBY sehingga berkata bahwa ada upaya Pilpres 2024 hanya diikuti oleh 2 paslon.
"Nah sementara misalnya banyak orang melihat Anies ini salah satu dari 3 capres yang memang suaranya cukup kuat ya kan, Prabowo, Ganjar, Anies. Mungkin ya kekhawatiran ini muncul, gitu loh, jadi SBY bilang 'ini nggak boleh kalau begini', mungkin ya, ini saya juga mungkinkah? Kalau menurut saya pikiran saya ke situ," kata Zulfan.
Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron yang hadir dalam diskusi itu menanggapi pernyataan Zulfan. Dia menilai pernyataan Zulfan soal gelar perkara Formula E yang membuat SBY khawatir itu terlalu luas.
"Menurut saya lebih luas lah," kata Zulfan.
Lebih lanjut, Zulfan mengatakan persoalan itu tidak bisa seolah-olah dituduhkan atas kehendak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut persoalan hukum akan berjalan sendiri.
"Saya ini biar nggak bingung saya buka saja. Tetapi persoalannya ini seolah-olah dituduhkan 'Pak Jokowi kepingin ini jadi tersangka' bukan soal itu, ini kan hukum berjalan sendiri, sesuai dengan alamnya dunia hukum itu. Tapi kalau ini menuduh si A, si B, merekayasa untuk kejadian ini, nah saya kira itu kurang tepat," tutur dia.
Sementara itu, Herman menjelaskan bahwa pernyataan SBY soal kemungkinan capres hanya 2 calon itu bukan ditujukan kepada seseorang.
"Tapi menurut saya itu ya Bang Zulfan, jadi bukan kepada seseoranglah. Karena informasi ini kan informasi yang memang telah diklarifikasi. Dan intinya bahwa memang ada setting itu 2 calon dari pihak mereka, itu aja. Yang kemudian ini boleh jadi siapa pun," sebut Herman.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.