Plt Ketum PPP hasil Mukernas Serang, Muhammad Mardiono, bersedia islah atau berdamai dengan Suharso Monoarfa namun dengan syarat. Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha menyambut baik sikap Mardiono tersebut.
"Jika benar Pak Mardiono ingin islah tentu disambut baik agar partai tidak terganggu dalam proses verifikasi oleh KPU dan proses pencalegkan," kata Tamliha kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).
Kendati demikian, Tamliha meminta Mardiono untuk mundur dari jabatan 'Ketum' PPP jika memang ingin islah. Hal itu, kata Tamliha, untuk memberikan ketegasan kepada kader PPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, sebaiknya jika ingin islah, mundur dulu dari 'Ketua Umum' hasil Mukernas yang tidak sesuai AD/ART PPP. Cara tersebut penting dilakukan untuk meyakinkan PH (pengurus harian) DPP PPP bahwa beliau bersungguh-sungguh ingin islah," ujar loyalis Suharso itu.
"Apalagi Pak Suharso Monoarfa dan Pak Mardiono sebelumnya sahabat dekat," imbuhnya.
Mardiono Mau Islah dengan Syarat
Mardiono mengungkap ada keinginan islah atau berdamai dengan Suharso Monoarfa. Namun, kata Mardiono, ada syarat yang harus dilakukan jika ingin islah terjadi.
"Iya tentu (ingin islah) semua, ini kan kita sedang membangun konsep besar bukan untuk orang, tapi untuk partai. Kalau kita sebagai anggota partai, sebagai kader partai, ya berkewajiban untu mencegah agar misalnya tidak menjadi polemik, kemudian ini tidak berkepanjangan," kata Mardiono kepada wartawan, Rabu (7/9).
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Saksikan Video 'Ketika Suharso Melawan dan Kekeh Masih Jabat Ketum PPP':