Paloh Tak Sasar PDIP
NasDem merespons Megawati. Ketua DPW NasDem Saan Mustofa menyebut pernyataan Surya Paloh soal partai sombong bukan untuk PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada, nggak ada, semua statement Pak Surya tidak ada yang ditujukan ke partai lain, karena kita juga sangat menghargai internal partai lain. Nggak ada misalnya kita menunjukkan ke salah satu partai, nggak ada," kata Saan kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (21/6).
Surya Paloh Siap Komunikasi ke Megawati
Surya Paloh kemudian meluruskan isu tentang merenggangnya hubungan antara dirinya dan Megawati Soekarnoputri seusai heboh 'partai sombong'. Surya Paloh menegaskan siap berkomunikasi dengan Megawati. Surya Paloh menceritakan hal ini dalam program 'The Politician' di CNN Indonesia TV seperti dikutip pada Selasa (5/7). Surya Paloh ditanyai pembawa acara soal komunikasi dengan Megawati yang terlihat belum terjalin.
"Karena ini pertanyaan saya pikir selalu ditanyakan kepada saya. Saya sih siap aja berkomunikasi apa aja. Tapi yang harus Anda tanyakan pada Mbak Mega, Mbak Mega mau berkomunikasi apa nggak, Mbak Mega suka berkomunikasi apa nggak, Mbak Mega merasa ada miskomunikasi atau nggak?" kata Surya Paloh yang merasa pertanyaan ini tidak adil karena selalu ditanyakan kepadanya.
PDIP Bicara Kedekatan Mega-Paloh
Ketua Bapilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengungkapkan kedekatan Megawati dan Surya Paloh sudah terjalin sejak dulu. Bambang Pacul meminta tak ada spekulasi terkait kerenggangan hubungan Megawati-Surya Paloh.
"Pak Surya Paloh dan ibu Ketum ini dulu adalah orang yang sangat dekat. Anda jangan gampang men-justify PDIP, susah. Manusia susah diduga toh. Kau lihat Bambang Pacul berkelahi sama Ganjar habis-habisan, ternyata salam komando," kata Bambang Pacul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/7).
Debat soal Pemilu
Terbaru, Surya Paloh menyebut lebih baik tak usah pemilu jika berujung perpecahan. PDIP mengingatkan Surya Paloh tentang kedewasaan masyarakat Indonesia yang tak perlu diragukan.
"Ketika para pendiri bangsa memilih sistem politik berdasarkan demokrasi Pancasila dan negara Indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik, maka dalam konsepsi itu, demokrasi dipilih karena kemampuannya di dalam menyelesaikan konflik," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).
"Demokrasi menyediakan mekanisme kelembagaan untuk pengambilan keputusan sebagai bagian dari resolusi konflik yang mengedepankan musyawarah. Dengan demikian, partai politik justru berperan penting dan memiliki tanggung jawab lebih di dalam memastikan agar pemilu berjalan aman, tertib, damai, jujur, dan adil," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman berikut