Demikian disampaikan Capres dari PDIP dan Gerindra, Megawati Soekarnoputri dalam diskusi membedah RAPBN 2010 di Megawati Institute, Jl Proklamasi, Jakpus, Kamis (6/8/2009).
"Pada saat saya memerintah, saya coba menghentikan hutang. Saya pikir kok nggak kiamat ya waktu itu. Coba tahanlah (utang), kalau butuh betul barulah. Tapi sekarang kayanya kok mabok ya," kata Mega.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini saatnya kita melihat diri, bukan meneropong ke luar, tetapi meneropong ke dalam," ujar Mega.
Meski demikian, Mega enggan menarik kesimpulan apakah yang RAPBN 2010 pro rakyat atau tidak. "Dibilang pro rakyat atau tidak, silakan jawab sendiri," tukasnya.
Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimantan mencontohkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebagai salah satu pos anggaran yang seluruhnya bertumpu pada utang luar negeri.
"8,35 triliun PNPM yang merupakan komitmen MDGs (Millenium Development Goals) semuanya dibiayai utang luar negeri," pungkasnya.
Arif juga mempertanyakan minimnya anggaran belanja untuk pembangunan infrastruktur pedesaan yang hanya berjumlah 0,93 triliun dari total keseluruhan 1000,9 triliun dari total RAPBN 2010.
(lrn/yid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini