"Jika SBY menggandeng seluruh lawannya maka mau jadi apa demokrasi di negara ini. Untuk apa ada pemilu dan lembaga parlemen," tutur pengamat politik LIPI Siti Zuhro di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/8/2009).
Zuhroh berharap SBY juga tidak memberi angin segar dengan mengesankan PDIP dan Golkar akan diajak bergabung dalam pemerintahan. Sebaliknya, PDIP dan Golkar juga diminta tidak tergoda dengan iming-iming kursi Menteri jika memang disediakan SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zuhroh, alasan SBY ingin menciptakan harmoni dan meminimalisir konflik dengan mengajak PDIP dan Golkar masuk ke pemerintahan tidaklah tepat. SBY seharusnya menjamin terciptanya iklim demokrasi yang kondusif selama 5 tahun masa kepemimpinannya mendatang.
"Sehingga partai yang menang yang memimpin pemerintahan dan yang kalah mau tak mau harus menjadi oposisi. Cara seperti itu, untuk menjamin tidak menumpuknya kekuasaan pada satu pihak. Harus dihindari adanya absolute power dalam demokrasi kita. Absolute power tend to corrupt," tutupnya.
(Rez/yid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini