Di Kota Mataram, KPUD setempat baru hanya mendapat pasokan surat suara. Namun surat suara itu hingga kini masih menumpuk dan dibiarkan menganggur di gudang logistik milik KPU.
"Kami belum sortir. Mungkin besok kita mulai sortir dan dilipat," kata Lafat Akbar, Ketua KPU Kota Mataram, Jumat (19/6/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lafat mengatakan, surat suara itu meski sudah dilipat dan disortir, belum akan didistribusikan ke Panitia Pemilihan Kecamatan dan ke TPS-TPS. Ia mengatakan, distribusi logistik itu baru akan dilakukan setelah semua logistik lengkap.
KPU Kota Mataram kata dia masih menunggu logistik lainnya, seperti formulir C1 hingga formulir C7. Sementara logistik lain seperti bilik suara dan kotak suara masih berada di PPK setelah proses penghitungan surat suara pada pemilu legislatif lalu.
Logistik berupa surat suara di pemilu pilpres di Lombok Timur juga masih dibiarkan menumpuk karena belum disortir. Total surat suara yang menumpuk mencapai 428 kotak. Satu kotak berisi 2.000 lembar surat suara.
"Kita belum sortir. Kita butuh sedikitnya 100 orang tenaga untuk sortir. Kita masih tunggu tenaga," kata Khalidi, Ketua Divisi Logistik Organisasi dan Keuangan KPUD Lombok Timur.
Khalidi juga mengatakan, logistik itu baru akan didistribusikan kalau sudah lengkap. "Kita mesti tunggu formulir lain baru kita distribusikan," kata Khalidi.
Meski belum lengkap, baik Lafat Akbar dan Khalidi mengatakan, logistik tak akan bermasalah dan memengaruhi pemilu pilpres. Sortir dan pelipatan surat suara paling banter akan memakan waktu tiga hari. Untuk distribusi surat suara dan logistik lain, setidaknya butuh waktu sepekan.
"Jadi waktu masih cukup. Sedikit soalnya," kata Lafat.
(djo/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini