Di saat Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) sibuk berkampanye untuk mencapai cita-citanya menjadi presiden RI 2009-2014, gerilya tiga tokoh Golkar itu jalan terus. Konsolidasi mengantisipasi Munas Golkar dipercepat atau Munaslub Golkar terus dilakukan.
"Pertemuan sudah 6 kali digelar. Tiga kali di rumah Pak Ical, dua kali di rumah Bang Akbar, dan satu kali di rumah Agung. Yang terakhir, pekan kemarin," kata salah seorang tokoh Golkar yang mendukung Trio Alpha itu kepada detikcom, Rabu (17/6/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan 6 kali itu, menurut dia, memang tidak ada gerakan untuk menggembosi JK-Wiranto dalam Pilpres 2009. "Pertemuan ini dilakukan lebih sebagai upaya untuk menyongsong Munas Golkar setelah Pilpres usai," kata mantan Ketua DPD Golkar itu.
Skenario yang sudah disiapkan Trio Alpha itu adalah bila JK-Wiranto kalah dalam Pilpres 2009 atau tidak maju dalam putaran kedua. "Bila JK-Wiranto kalah dalam pilpres, baik bila pilpres berlangsung hanya satu putaran atau dua putaran, maka Munas Golkar kemungkinan besar akan dipercepat," kata politisi yang selalu mengikuti konsolidasi itu.
Bila JK-Wiranto kalah, kemungkinan Munas Golkar akan berlangsung akhir Juli 2009. "Setidaknya tiga hari setelah Pilpres kita akan tahu hasilnya. Dan bila JK kalah, maka Rapimnas akan bisa digelar sekitar 15 Juli. Dua minggu kemudian, baru digelar Munas," ujar dia.
Lantas, bagaimana bila JK-Wiranto maju ke putaran kedua Pilpres 2009? "Terus terang, kami belum membahas dan punya skenarionya. Kemungkinan maju putaran dua itu ada, tapi kok sepertinya sulit. Dalam hitungan kita, bila Pilpres berlangsung dua putaran, maka yang maju SBY-Boediono dan Megawati-Prabowo," kata mantan cawagub sebuah provinsi besar itu.
Di Munas, Trio Alpha akan melakukan akan berbagi kekuasaan. Aburizal Bakrie akan diplot menjadi ketua umum, Agung Laksono sebagai sekjen, dan Akbar Tanjung sebagai ketua dewan penasihat. Akankah skenario Trio Alpha itu menjadi kenyataan?
(asy/nrl)