"Itu iklan gelap. Mereka sudah diberhentikan melalui Rakernas 12 Mei lalu. Jadi nggak ada yang perlu risau. Lagian siapa yang lihat dan dengerin iklan seperti itu. Mas kalau punya uang pun bisa bikin seperti itu," kata Roy kepada detikcom, Senin (8/6/2009).
Menurut politisi bertubuh bongsor ini, PDP solid sampai tingkat bawah mendukung pasangan SBY-Boediono. Hal ini bisa ditunjukkan dengan gerakan PDP yang sudah bergabung dengan tim sukses dan parpol pendukung koalisi lainnya di tingkat nasional maupun daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah akan membuat iklan tandingan atau menggugat Laksamana cs, Roy menjawab, "Nggak perlulah, nggak usah. Kita utuh dan solid di provinsi, hanya beberapa orang itu yang digaji Laks. Semua kita terstruktur. Kalau ada yang nggak setuju, bukan garis partai, tetapi perorangan."
Bagaimana dengan keterlibatan sesepuh PDP seperti Abdul Madjid di iklan itu? "Dia itu kan orang 92 tahun. Masak masih diajak-ajak begitu. Kita harus menempatkan orang yang tua di tempat yang dihormati, bukan diajak-ajak dan dibohongi. Saya yakin Pak Madjid nggak tahu itu," ujar mantan orang dekat Megawati ini.
(yid/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini