"Kita cuma harapkan fair, dan rakyat Indonesia dan pendukung sistem yang bebas dan demokratis tentunya mau rakyat diberikan keterangan atau informasi yang secukupnya tentang strategi policy pimpinan mengawal supaya etika dan moral politik ada," kata mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim usai bertemu dengan calon presiden (Capres) Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) di Hotel Sultan, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (20/5/2009).
Sebelumnya Anwar diketahui bertemu JK bersama dengan 3 tokoh Islam, antara lain Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof KH Didin Hafidhuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia bilang dia terus dengan langkahnya, saya ikuti dari dekat, saya ikuti lebih dekat," ungkap Anwar dengan logat melayunya.
Meski demikian, Anwar enggan jika dikatakan memberi dukungan terhadap JK. Hubungannya dengan Jk dikatakannya hanya sebatas persahabatan saja.
"Saya lihat ada potensinya (sebagai capres) dan pengalaman masing-masing ada. Saya pikir, rakyat Indonesia lah yang mengambil keputusan sebaik mungkin," jelasnya.
Selain bertemu JK, Anwar rencananya akan bertemu juga dengan Presiden SBY. Namun pertemuan tersebut diakuinya merupakan pertemuan yang diatur oleh pihak majalah Time yang menobatkan SBY sebagai salah satu orang berpengaruh di dunia.
(nov/iy)