"Memang ada deal. Tapi apa persisnya saya tidak tahu. Cuma mungkin Pak Prabowo dan Bu Mega mempunyai kesadaran yang sama di antara mereka harus ada yang nomor 1 dan nomor 2," kata anggota Badan Pemenangan Pemilu Presiden PDIP Budi Mulyawan dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (14/5/2009).
PDIP sudah menyiapkan draf kontrak politik untuk duet Mega-Prabowo. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut sudah setuju dengan kontrak tersebut tapi belum menandatanganinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Budi, Prabowo sebenarnya sudah sejak awal mempersiapkan diri untuk kemungkinan menjadi cawapres. Salah satu tandanya yakni Prabowo mau mendatangi kediaman Mega di Teuku Umar untuk melakukan penjajakan koalisi.
"Dia sudah menyadari nggak mungkin berada di atas Mbak Mega. Tapi namanya politik kan ada manuver. Elit Gerindra tentunya ingin Prabowo tetap capres ini mungkin yang menyebabkan tarik ulur yang alot," cerita Budi.
Sementara itu sejumlah petinggi Partai Gerindra belum ada yang bisa dikonfirmasi.
(iy/nrl)