Pantauan detikcom, Minggu (29/3/2009) di GOR Singalodra, Indramayu, Abdul Azid yang memakai ikat kepala khas Sunda, dan memakai kemeja coklat lengan pendek, didaulat tampil setelah orasi politik.
Lagu 'Warung Pojok' bernada keroncong dangdut yang dinyanyikan pria sepuh yang dikenal luas publik Jawa Barat ini segera saja membuat massa bergoyang. Tidak terkecuali Anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nurwahid dan Ketua FPKS DPR Mahfudz Sidik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam orasinya, Hidayat mengajak masyarakat agar memilih caleg yang berkualitas, agar dihasilkan lembaga legislatif yang lebih baik.
"Karena DPR yang baik akan mampu menghadirkan pemerintahan yang bersih termasuk pemerintahan yang mampu mengelola sumber daya secara maksimal," jelas Hidayat.
Dia pun sempat menyinggung soal kilang minyak Balongan yang berada di Indramayu. "Di Indramayu ada minyak Balongan, ada laut, tapi apakah sudah dinikmati masyarakat atau belum?" tanya Hidayat.
"Belum..." jawab pendukung PKS serempak.
Kampanye juga dihadiri berbagai macam komunitas pedagang asal Indramayu, yang berwirausaha di Jakarta. Mereka ikut naik ke panggung, dan mengaku pulang dalam rangka memenangkan PKS.
"Ini sangat luar biasa. Mereka pedagang sekoteng, tahu gejrot, gorengan dan lainnya pulang kampung untuk memenangkan PKS. Harusnya yang di Indramayu dan Cirebon lebih bersemangat lagi," terang Hidayat.
Namun yang cukup menarik yakni pengumuman mengenai pelarangan mengikutsertakan anak dalam kampanye. Walau sudah dipasang spanduk besar di sudut ruangan dan di panggung, tetapi tetap saja banyak orang tua yang membawa anak mereka mengikuti orasi politik.
(ndr/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini