"Saya sudah terima kekerasan dari dia sudah lama. Cuma dulu kan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) belum ada, jadi baru sekarang saya laporkan suami saya," kata Wina saat dihubungi wartawan, Selasa (10/3/2009).
Kejadian bermula ketika pada Rabu (4/3) malam, orang tua Wina, Evelin dan adiknya Sutiyono datang ke toko sekaligus tempat tinggalnya di kawasan Bintaro. Namun, kedatangan keluarga Wina itu malah berujung percekcokan dengan suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wina kemudian menegor Alex. "Tapi dia malah bilang, udah dari pada ribut sama saya, ibu tanya saja Pak Hengki,β ujarnya menirukan Alex.
Wina pun akhirnya bicara dengan Hengki. Namun, bukannya membelanya, Hengki malah memaki-maki Wina. "Bahkan keluarga saya diusir. Disuruh jangan datang lagi ke toko. Padahal itu toko kan bukan cuma milik dia," tuturnya.
Merasa terhina, Wina pun kemudian melawan sehingga akhirnya beradu mulut dengan Hengki. Hengki yang temperamental, kemudian mendaratkan sejumlah pukulan ke ibu Wina dan juga dirinya.
"Bahkan adik saya juga terkena pukulan sampai dijahit pelipis kirinya karena kena pukulan satpam Alex dan Adim," jelasnya.
Tidak tahan lagi, akhirnya Wina dengan diantar keluarganya melaporkan kejadian tersebut pada Kamis (5/3) pukul 02.30 WIB ke Polda Metro Jaya. Dalam laporannya yang bernopol LP/629/K/III/2009/SPK Unit I dia melaporkan suaminya dan juga satpam Bakmi Japos, Alex dan Adim.
Wina mengatakan, dia dan suaminya sudah mengarungi bahtera rumah tangga sejak 15 tahun lalu. Dari hasil pernikahaannya, mereka dianugerahi seorang puteri bernama Kezia (15).
Namun, selama 15 tahun hidup bersama, Wina sering diperlakukan
semena-mena oleh Hengki. "Bahkan pernah mulut saya robek digampar dia,"
tutupnya.
Hingga saat ini detikcom belum berhasil mengkonfirmasi pelaporan KDRT ini pada Tjoa Hengki. (mei/rdf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini