Akibat perbuatan ini, distribusi ke Panitia Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) menjadi molor.
βKita akui pada saat dilakukannya pelipatan suara DPR RI beberapa hari lalu, ada oknum pekerja pelipatan kertas suara yang curang. Bahkan dari setiap dus yang berisikan 500 surat suara hanya bagian atasnya saja yang dilipat sedangkan pada bagian bawahnya tidak disentuh sama sekali, melainkan ditutupi dengan surat suara yang sudah dilipat itu,β kata anggota KPU OKU Timur, Realdi yang juga membidangi logistik, kepada pers di Martapura, OKU Timur, RabuΒ (04/03/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βDengan kondisi ini maka jadwal pendistribusian surat suara DPR RI ke tingkat PPK terpaksa kita tunda, karena KPU terpaksa melipat ulang kertas suara yang belum dilipat dan kembali menghitung setiap ikatan kertas suara harus 25 lembar,β ujarnya.
Ketika disinggung langkah yang akan diambil agar kejadian ini tidak terulang pada kertas suara DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan DPD, Realdi mengatakan KPU OKU Timur akan mengkaji ulang sistem pelipatan suara yang melibatkan masyarakat umum.
Apalagi dari hasil kajian, pihaknya lebih banyak dari pekerja pelipatan kertas suara yang hanya mengejar target uang imbalan ketimbang bertanggung jawab ikut serta menyukseskan pelaksanaan pemilu.
βSeharusnyaΒ pelipatan kertas suara DPRD Provinsi kita jadwalkan hari ini, Rabu (04/03/2009) namun karena ada temuan kecurangan dalam proses pelipatan kemarin, terpaksa kita tunda duluΒ sambil mencari solusi terbaik termasuk cara perekrutan jasa pelipatan kertas suara,β katanya.
Lebih lanjut Realdi mengatakan,Β untuk pendistribusian kertas suara ke tingkat PPK, KPU OKU Timur telah meyiapkan dana untuk jasa transportasi dan pengamanan dari petugas kepolisian agar sampai tujuan.
(tw/lrn)