Begitulah yang terjadi dalam diskusi politik di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/3/2009) sore. Saling sindir namun penuh canda tawa mewarnai diskusi yang berlangsung hampir dua jam ini.
"Bagaimana jika partai yang saat ini sangat pede menang dalam pemilu tapi ternyata tidak bisa maju mencalonkan capresnya?" sindir Sekjen PDIP Pramono Anung kepada Ketua FPD Syarif Hasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak mau kalah dengan PDIP, Golkar juga ikut-ikutan 'menghina' capres yang selama ini mengklaim akan menang. "Jika suara PDIP turun drastis, apakah Blok M bisa maju?" sindir Ketua DPP Partai Golkar Burhanudin Napitupulu.
Pria yang akrab dipanggil Burnap ini pun pamer pantun untuk meneguhkan capres Golkar menjadi calon tangguh yang harus diperhitungkan dalam Pilpres 2009 selain Blok M dan Blok S.
"Bukan jalan sembarang jalan, tapi jalan ke PRJ. Diskusi ini bukan sembarangan, tapi untuk memperkuat Blok J," ujarnya berpantun ria.
Jika sebelumnya Pramono Anung menyindir PD, giliran tuan rumah, Golkar, dapat sindiran dari politisi partai banteng moncong putih ini.
"Jika slogan Golkar selama in 'kami memberi bukti bukan janji,' maka jika terus bareng PD slogannya akan berubah jadi 'kami memberi bukti, berupa janji'," sindir Pram yang disambut tawa renyah hadirin yang memenuhi Media Lounge DPP Golkar.
Sementara itu, meski belum menyatakan secara resmi pencapresan, PKS merasa paling laku menjelang Pilpres nanti. Adanya blok-blok capres dianggap Presiden PKS Tifatul Sembiring justru menjadikan partai Islam ini tambah 'cantik' sehingga jadi rebutan.
" Tiga-tiganya blok tersebut menguntungkan PKS, karena ketiganya partai nasionalis. Cocoknya mereka akan pilih partai Islam (untuk diajak koalisi)," cetus Tifatul.
Kalau semua blok pede calonnya akan menang, maka PPP justru menunggu bola liar yang terus menggelinding. Sesuai dengan iklan politiknya yang menampilkan bola yang terus menggelinding, PPP masih belum menentukan sikapnya akan berlabuh ke blok mana.
"Bisa saja kita nonblok, tapi kita tak mau jadi gelandangan," celetuk Ketua DPP PPP Imron Pangkapi yang disambut tawa para hadirin.
Suasana penuh canda tawa ini diharapkan tidak sekadar berhenti di tingkat elit politik saja. Namun diharapkan di akar rumput juga terjadi hal serupa.
"Tapi lumayan pertemuan-pertemuan semacam ini bisa mencairkan suasana dan meningkatkan keakraban partai jelang pemilu," kata Tifatul Sembiring kepada koleganya di PKS usai diskusi yang penuh sindiran tapi gayeng tersebut. (anw/sho)