"Istilah asal bapak senang sudah ada sejak zaman Soekarno. Istilah itu merujuk pada pada apapun yang diinginkan pemimpin," tutur sejarahwan Anhar Gonggong ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (3/2/2009).
Anhar lalu bercerita bahwa pada zaman Bung Karno, istilah asal bapak senang seringkali dipraktekkan Ruslan Abdul Gani, yang menjabat sebagai Juru Bicara Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pada cerita lain, munculnya istilah ABS pada zaman Soekarno berawal dari sebuah band yang digawangi oleh anggota pasukan cakrabirawa. Selain mengawal presiden, para pasukan ini juga membentuk band untuk menghibur dan bernyanyi untuk Soekarno. Menurut Amelia Yani, putri Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani, band pasukan Cakrabirawa ini diberi nama Asal Bapak Senang (ABS).
"Yang menarik nama band dari pengawal presiden itu bernama Asal Bapak Senang. Nama band itu sesuai dengan keinginan dari pimpinannya yang pada saat itu juga terlihat senang sekali," cerita Yani Amelia, kepada detikcom.
Amelia Yani yang kini menjadi Ketua umum Partai Peduli Rakyat Nasional ini mengenal band ABS sewaktu Soekarno berkunjung ke rumahnya. Kunjungan mendadak itu terkait pengangkatan Jenderal Ahmad Yani menjadi Panglima Angkatan Darat. Karena pengangkatan itu, Ahmad Yani juga mendapatkan rumah dinas di Jalan Madiun, Jakarta.
"Soekarno datang pada sore hari menjelang malam, dan bernyanyi dengan band Cakrabirawanya sampai larut malam," cerita Amelia.
Menurut Amelia, penampilan ABS membuat perayaan pengangkatan Ahmad Yani menjadi makin meriah. Semua yang hadir termasuk Soekarno terlihat senang malam itu.
Zaman Soeharto, istilah ABS tidak lagi identik dengan nama band. Tidak ada lagi band penghibur presiden dengan nama ABS. Namun pada zaman Soeharto, istilah ABS makin dikenal. Hal ini dikarenakan karakter kepemimpinan Soeharto yang sentralistik sehingga menyebabkan banyak pejabat yang membuat laporan yang menyenangkan saja dan menutup-nutupi persoalan.
"Waktu zaman Soeharto, terkait dengan laporan-laporan ke atasan dalam praktek pembangunan. Makanya dulu terjadi jembatan runtuh, karena asal bapak senang aja. Kalau yang saya ingat, laporan ke atasan memuaskan, makanya dulu seakan-akan tidak ada kemiskinan, busung lapar, karena itu tidak disampaikan ke atasan. Padahal itu ada," timpal sejarahwan Asvi Warman Adam, ketika dihubungi terpisah.
Istilah ABS juga merasuki tubuh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada waktu itu. "Termasuk di instansi ABRI semua tidak seakan-akan tidak ada masalah. Baru setelah Pangima TNI dijabat oleh M. Jusuf, dia turun langsung ke bawah. Barulah dia ketahui apa yang terjadi di bawah, dan melakukan perbaikan asrama ABRI yang ternyata sudah rusak," terangnya.
Zaman Habibie, Gus Dur dan Megawati, istilah ABS masih identik dengan singkatan asal bapak senang. Namun zaman SBY sekarang istilah ABS telah berubah dengan tendensi politik. Presiden SBY memperkenalkan singkatan ABS sebagai asal bukan capres S.
SBY mengungkapkan saat ini ada isu gerakan ABS di tubuh TNI namun meyakinkan isu tersebut tidak benar. Pernyataan SBY ini kontan memicu polemik. KSAD memeriksa benar tidaknya isu tersebut, bahkan mengumpulkan 60 jenderal untuk memperingatkan posisi TNI netral dalam pemilu. Lawan politik SBY menuding isu ABS dimanfaatkan SBY untuk menimbulkan kesan terzalimi dengan tujuan menarik simpati publik. (gun/iy)