Cucu Menantu Jenderal Soedirman Maju Nyapres

Cucu Menantu Jenderal Soedirman Maju Nyapres

- detikNews
Sabtu, 31 Jan 2009 00:13 WIB
Yogyakarta - Bursa pencalonan presiden 2009 kembali bertambah ramai. Ir Drs H. Bugiakso, cucu menantu Panglima Besar Soedirman akan mendeklarasikan diri maju pilpres 2009 di Monumen Yogya Kembali pada tanggal 1 Februari 2009.

Dia pun tidak merasa minder menghadapi banyak calon presiden yang bermunculan termasuk para calon incumbent. Dalam deklarasi nanti, Bugiakso akan mengusung slogan 'presiden perubahan' atau saatnya memilih presiden perubahan.

"Sampai saat ini sudah ada sekitar tujuh parpol yang akan mengusung nama Bugiakso dalam pilpres nanti," kata salah tim sukses Bugiakso, Nur Achmad Affandi kepada wartawan di Monumen Yogya Kembali Jl Ringroad Utara, Sleman, Jumat (30/1/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Nur Achmad belum bersedia menjelaskan secara detail parpol mana saja yang telah mendukung langkah pencalonan cucu menantu Pangsar Soedirman yang juga ketua umum Jenderal Soedirman Center itu. Dukungan parpol-parpol itu akan terus bertambah sehingga bisa memenuhi kuota 25 persen sebagai syarat pencalonan.

"Selain itu masyarakat Indonesia juga banyak mendukungnya. Itu akan kita buktikan nanti saat deklarasi dalam Rapat Umum Masyarakat Indonesia (RUMI) di Monumen Yogya Kembali," kata Nur Achmad didampingi ketua panitia Agenanda Djatmika.

Dalam RUMI itu lanjut dia, akan hadir ribuan warga masyarakat berbagai lapisan dan suku yang akan mendukung deklarasi Bugiakso. Slogan yang diusung adalah 'saat kita pilih presiden perubahan' dengan dengan sebelas program perjuangan semesta.

"Dalam deklarasi nanti Bugiakso akan memberikan pidato politiknya. Saat ini dia masih terus menghadiri berbagai seperti di wilayah Semarang," katanya.

Menurut dia, pihaknya yakni Bugiakso akan diterima dan didukung rakyat Indonesia. Pihaknya juga ingin mengubah kecenderungan dari parpol yang sengaja mengambangkan massa pemilih sehingga rakyat tidak punya banyak pilihan.

Pihaknya ingin memberikan kepada rakyat banyak pilihan, calon presiden yang akan maju nanti. "Kita biarkan terjadi seperti mekanisme pasar, ada suply dan demand. Kita harus berani memberi rakyat pilihan. Kalau hanya berpikir secara linear, pilihannya hanya itu dan itu saja," pungkas dia. (bgs/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads