"Sangat mungkin polisi sangat terpengaruh dengan permainan politik praktis, karena posisi polisi di bawah presiden," ujar pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar kepada detikcom, Kamis malam (29/1/2009).
Menurut Bambang, Polri bersikap tidak netral bisa terlihat pada pemilu 2004. Kala itu Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar ada kecenderungan untuk mendukung calon presiden Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa tersebut menunjukkan ke arah sana. Seharusnya tidak boleh polisi terjebak pada politik praktis," tambah Bambang.
Bambang menerangkan tidak ada kontrol dari pihak luar Polri merupakan salah satu faktor yang menyebabkan nantinya Polri dapat bersikap tidak netral.
"Kontrol eksternal polisi di luar struktur pemerintahan tidak ada. Kalau Kompolnas itu diisi pejabat negara yang juga inherent pada polisi," terangnya.
Mengenai kemungkinan campur tangan jenderal purnawiran polisi untuk mempengaruhi kenetralan Polri, terutama mereka yang berada dalam pemerintahan SBY, Bambang menyarankan Kapolri dapat bersikap tegas.
"Polri salah kalau dipengaruhi oleh seniornya. Tetap Kapolri harus teguh meski presiden sebagai atasan dia," tandas mantan perwira polisi tersebut. (ddt/rdf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini