NKRI Harga Mati yang Tidak Boleh Ditawar Lagi

NKRI Harga Mati yang Tidak Boleh Ditawar Lagi

- detikNews
Jumat, 28 Mar 2008 07:54 WIB
Jakarta - Sejak republik ini berdiri para pendiri bangsa telah menggagaskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai jiwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bercorak majemuk dan multikulturalis. Para pendiri bangsa berusaha menanamkan jiwa kesatuan dalam kemajemukan yang telah lama dihancurkan oleh penjajah.

Dengan ruh Bhinneka Tunggal Ika NKRI dapat berdiri tegak dalam semangat kebersamaan yang dilandasi nilai persatuan dan kesatuan. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan para pejuang bangsa ini mengusir para penjajah dari bumi pertiwi setelah menganiaya selama berabad-abad.

Semangat kebersamaan yang dimiliki oleh bangsa dalam bingkai persatuan memiliki kekuatan yang luar biasa, dan itulah yang tidak dikehendaki oleh pihak-pihak tertentu atau bangsa lain yang senang melihat Negara ini terpecah belah. Munculnya kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari bingkai NKRI tentunya harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah dan seluruh elemen bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai argumentasi, bisa saja melandasi kekecewaan karena karena diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat. Namun, apapun alasannya, upaya untuk memisahkan diri dari bingkai NKRI bukanlah solusi yang tepat untuk menjawab kekecewaan tersebut. Β 

Kasus pemisahan Timor Tmur dari pangkuan pertiwi selayaknya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua agar hal yang sama tidak terjadi pada daerah-daerah lainnya. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan menyeluruh dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah merupakan solusi terbaik agar tidak terjadi kecemburuan sosial ditengah masayarakat.

Oleh sebab itu sebaiknya elit politik dan seluruh komponen bangsa ini agar selalu mengedepankan prinsip bahwa NKRI adalah harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Jangan sampai kita menjadi agen bagi kekuatan asing untuk berkuasa kembali.

Isu yang mengatasnamakan globalisasi, HAM, demokratisasi, dan lingkungan hidup tidak menutup kemungkinan bisa dijadikan alat oleh kekuatan asing untuk mengintervensi kebijakan dalam negeri.

Akhirnya kita semua berharap, semoga NKRI tetap utuh sesuai dengan cita-cita pendiri Negara terdahulu dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 menuju masyarakat yang adil, makmur, dan gemah ripah loh jinawi. Semoga amanat ini dapat kita jaga dengan baik. Mungkinkah?
Β 
Muhamad Dong, Ketua Umum
Jaringan Epistoholik Jakarta (JEJAK).
Website : www.epistoholik.com
Email : infojejak@yahoo.com
(msh/msh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads