200 Orang Tewas Akibat Galodo di Agam, 26 Belum Teridentifikasi

200 Orang Tewas Akibat Galodo di Agam, 26 Belum Teridentifikasi

Mei Amelia R - detikNews
Kamis, 04 Des 2025 17:28 WIB
200 Orang Tewas Akibat Galodo di Agam, 26 Belum Teridentifikasi
Foto udara kondisi permukiman Jorong Kayu Pasak yang rusak akibat banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Minggu (30/11/2025) (Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Kabupaten Agam -

Polda Sumatera Barat mencatat sudah ada 200 orang tewas akibat bencana galodo (banjir bandang) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 174 jenazah.

"Saat ini yang masih dalam proses identifikasi itu ada 26 orang," kata Kapolda Sumbar Irjen Gatot Tri Setyadi, saat mendampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka di Kecamatan Palembayan, Kamis (4/12/2025).

Irjen Gatot mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor ke Pokso DVI Polri. Petugas akan melakukan mekanisme antemortem dan posmortem untuk identifikasi jasad korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami minta tolong kepada masyarakat yang anggota keluarganya yang hilang melalui 110 atau ke Posko Bhayangkara maupun yang ada di sini (Agam)," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Proses identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui identitas korban yang tewas. Jenazah akan dites DNA dengan sampel pembanding sebelum dimakamkan.

Kapolda tidak menjawab sampai kapan pencarian jenazah akan dilanjutkan, namun ia memastikan proses pencariam jenazah masih terus berlanjut.

"Nanti akan kita evaluasi lebih lanjut. Hari ini contohnya kita dibantu 4 unit ekskavator karena ada beberapa tempat yang tidak bisa dilakukan dengan manusia," katanya.

Polda Riau Bantu Kontainer Jenazah

Sementara itu, untuk memperlakukan jenazah yang belum teridentifikasi, Polda Sumbar akan menyimpannya untuk sementara waktu di dalam kontainer pendingin jenazah. Diketahui, RS Bhayangkara Sumbar kewalahan karena banyaknya jenazah, sementara tempat pendingin jenazah yang terbatas.

"Beberapa waktu lalu memang ada kekurangan dari segi tempat penyimpanan jenazah, tetapi kami sudah berkoordinasi dengan BNPB terkait hal ini," kata dia.

Polda Sumbar juga mendapatkan bantuan kontainer pendingin mayat dari Polda Riau yang juga ikut mem-back up proses identifikasi jenazah.

"Dan Polda Sumbar memberikan bantuan kontainer pendinginan itu. Jadi sekarang sudah bisa dilakukan sambil menunggu hasil uji DNA," kata Gatot.

Seperti diketahui, Polda Riau mengirimkan kontainer untuk penyimpanan jenazah korban bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Inisiatif ini diambil mengingat masih banyak jenazah yang belum teridentifikasi.

"Kontainer pendingin ini penting, karena banyak jenazah yang ditemukan namun belum teridentifikasi dan belum ada pihak keluarga yang datang," ujar Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda Riau Kombes Ino Hariyanto, kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu (2/12).

(mei/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads