Kepolisian Daerah (Polda) Riau berkolaborasi dengan sejumlah mahasiswa psikologi dari beberapa kampus yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Psikologi (Himpsi) dalam aksi kemanusiaan bencana di Sumatera Barat (Sumbar). Sebanyak 42 psikolog diturunkan untuk membantu pemulihan trauma para korban pascabencana.
"Hari ini kami melepas sebanyak 42 psikolog dari Polda Riau dan Himpsi (Himpunan Mahasiswa Psikologi) untuk membantu pemulihan trauma saudara-saudara kita yang mengalami bencana di Sumbar," kata Karoops Polda Riau Kombes Ino H, di Mapolda Riau, Rabu (3/12/2025).
Kombes Ino menyampaikan tim trauma healing dikirim dalam jumlah yang cukup banyak karena tenda pengungsian yang terpencar di beberapa titik. Para psikolog berangkat hari ini dipimpin oleh Kepala SPN Polda Riau Kombes Indra Duaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga kita perhatikan. Tim kita tim trauma healing Polda Riau satu tim, tetapi tidak bisa mengakomodasi keseluruhan, karena konsentrasi pengungsi tidak ada di satu tempat," jelasnya.
"Ini adalah bentuk nyata, empati, dan kepedulian Polda Riau terhadap saudara-saudara kita yang mengalami bencana. Mudah-mudahan dengan kehadiran tim trauma healing dapat memulihkan kembali psikis saudara-saudara kita, tidak dihantui oleh rasa kecemasan, ketakutan pascabencana," sambungnya.
Foto: Polda Riau mengirimkan psikolog untuk membantu trauma healing korban bencana di Sumbar. (Mei Amelia/detikcom) |
Kombes Ino menyampaikan korban tim trauma healing difokuskan di wilayah Agam, mengingat jumlah korban cukup banyak di sana. Data terakhir korban meninggal dunia di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam ada sebanyak 104 orang, 79 orang dinyatakan hilang.
Di samping memberangkatkan tim trauma healing, Polda Riau juga berangkatkan bantuan kedua berupa sembako, mobil tangki air bersih (karena ada beberapa desa yabg terisolasi dan kekurangan air bersih), kemudian toilet portable. Di samping itu kita mendorong alat berat buldozer karena akses jalan masih terputus.
"Kami dari Polda Riau juga memberangkatkan kontainer pendingin jenazah yang belum teridentifikasi, yang belum ada keluarganya. Karena permasalahan di sana yang terjadi, dilakukan identifikasi post mortem ini belum ada yang mengenali, maka akan kita tempatkan di kontainer pendingin ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Polda Riau telah memberangkatkan personel dengan kemampuan SAR sebanyak 290 personel. Personel diperbantukan untuk melakukan pencarian jenazah dan proses evakuasi.
"Polisi hadir, membantu masyarakat dalam segala hal. Apalagi ada tiga provinsi yang mengalami bencana: Aceh, Sumbar, dan Sumut," kata Ino.
(mea/ygs)











































