Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Pekanbaru, Riau ikut menanam pohon pada Gerakan 21.000 Pohon yang ditaja Polda Riau. Kegiatan ini disambut antusias oleh para pelajar yang ikut menyerukan gerakan untuk penyelamatan alam dan lingkungan di Bumi Lancang Kuning.
Ketua OSIS SMAN 9 Pekanbaru, Alvino Radzaky Janersa, mengatakan kegiatan penanaman pohon yang merupakan bagian dari Green Policing ini bukan sekadar kegiatan biasa, melainkan instrumen edukatif mendasar untuk membentuk kesadaran generasi muda seusianya. Ia berharap program ini menjadi program keberlanjutan.
"Harapan saya ke depannya saya tidak ingin program Green Policing ini, program terbaik dari Polda Riau, mangkrak ataupun tidak berjalan atau menjadi seremonial saja. Melainkan menjadi program yang berkesinambungan, selaras dengan program Asta Cita Prabowo Subianto dan sejalan dengan slogan Polda Riau, 'Melindungi Tuah Menjaga Marwah'," ujar Alvino, Jumat (21/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua OSIS SMAN 9 Pekanbaru, Alvino Radzaky Janersa di Hari Pohon Nasional, Jumat (21/11/2025).(Mei Amelia/detikcom) |
Hal itu disampaikan Alvino dalam kegiatan penanaman 21.000 pohon dalam rangka menyambut Hari Pohon Nasional 2025, yang digelar di Danau Khayangan, Rumbai, Kota Pekanbaru. Kegiatan penanaman pohon dipimpin Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan dan hadiri Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Jarot Suprihanto, Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika, para pejabat utama (PJU) Polda Riau, 500 siswa SD, SMP, dan SMA se-Kota Pekanbaru.
Menurutnya, program ini memiliki nilai-nilai positif untuk membangun kesadaran generasi muda dalam menjaga keseimbangan alam. Ia menyebut program Green Policing ini sebagai 'instrumen edukatif' yang membangkitkan kesadaran dan semangat generasi muda dalam menjaga alam.
"Menurut pandangan saya ini dapat meningkatkan kesadaran kita generasi muda untuk menjaga keseimbangan alam, di mana melalui program ini alunan instrumen edukatif untuk anak-anak muda untuk menghidupkan kembali semangat menjaga alam. Karena alam lah tempat kita lahir dan kembali," tegasnya.
Di tengah arus teknologi digital yang semakin pesat, Alvino menyerukan para pelajar untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Ia mengajak para pelajar untuk menjadikan media sosial sebagai wadah untuk menyebarkan edukasi dan menularkan semangat menanam pohon.
"Sekarang ini kita hidup di era globalisasi yang arus perkembangan teknologinya kuat sekali. Seharusnya kita bisa lebih bijak ke depannya. Gunakan media sosial ini untuk menebarkan kebaikan, mengajak yang lain untuk sama-sama menanam pohon," ajaknya.
Antusiasme juga datang dari perwakilan sekolah lain, menunjukkan dampak positif kegiatan ini pada anak-anak usia sekolah dasar dan menengah.
Foto: Gerakan penanaman 21.000 pohon menyambut Hari Pohon Nasional di Pekanbaru, Riau. (dok. Polda Riau) |
Pelajar lainnya, Stefina Anjani dari SMPN 15 Pekanbaru menyampaikan kesannya tentang kegiatan penanaman pohon ini. "Acaranya menarik, kami juga senang bisa menanam pohon. Pohon itu menenangkan, karena di situ tempatnya adem," katanya.
Sementara itu, Lutfia Sadian dari SDN 134 Pekanbaru mengungkapkan kegembiraannya karena baru pertama kali mengikuti kegiatan semacam ini. Ia berharap pohon yang ditanam dapat menghasilkan dampak nyata.
"Senang, karena baru ikut kegiatan ini. Biar lingkungan bebas dari polusi. Supaya kita bisa menghirup oksigen," tutur Lutfia.
Pohon Investasi Masa Depan
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan pesan mendalam dalam gerakan penanaman 21.000 pohon di Hari Pohon Nasional. Menurutnya, setiap pohon yang ditanam akan menjadi warisan ekologis di masa depan.
"Setiap pohon yang ditanam adalah warisan ekologis yang kelak memberikan manfaat besar bagi lingkungan, mulai dari pencegahan banjir, penyerapan karbon, hingga menjaga kestabilan tanah," ujar Irjen Herry Heryawan di Danau Khayangan, Rumbai, Kota Pekanbaru, Jumat (21/11/2025).
Irjen Herry Heryawan menyampaikan menanam pohon adalah investasi jangka panjang untuk masa depan. Dampaknya tidak akan dirasakan langsung, tetapi beberapa tahun yang akan datang.
"Kegiatan ini adalah investasi jangka panjang demi masa depan bumi dan anak cucu kita. Kita akan merasakan dampak besarnya 5 sampai 10 tahun yang akan datang," katanya.
Foto: Gerakan penanaman 21.000 pohon menyambut Hari Pohon Nasional di Pekanbaru, Riau. (dok. Polda Riau) |
Dalam sambutannya, Kapolda menekankan pentingnya menanam pohon. Pohon bukan hanya paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen, tetapi sekaligus menjaga keberlangsungan alam.
Penanaman pohon merupakan bagian dari program Green Policing yang diinisiasi Kapolda Riau yang mengedepankan pendekatan pentahelix berbasis komunitas. Menurutnya, menanam pohon akan menjadi potofolio kehidupan.
"Portofolio ini bukan sekadar kumpulan kegiatan tetapi rekam jejak kontribusi kita terhadap lingkungan," imbuhnya.














































