Polda Riau menunjukkan sisi humanisnya dalam Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, dengan tidak hanya berfokus pada penindakan dan penegakan hukum, tetapi juga melakukan aksi kepedulian sosial. Polda Riau menyalurkan bantuan berupa kursi roda dan tongkat kepada sejumlah penyintas kecelakaan lalu lintas.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan usai gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, di lapangan Polda Riau, pagi tadi. Total ada 7 orang penerima kursi roda dan 2 orang penerima tongkat bantuan berjalan yang diberikan kepada para penyintas.
Salah satu penerima kursi roda, Ryan Guspriyanto, mengaku senang dan mengapresiasi bantuan kursi roda yang diserahkan Kapolda Riau tersebut. Menurut Ryan, kursi roda ini sangat membantunya untuk aktivitas sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat senang, karena kadang di rumah (berjalan) cuma satu kaki saja," kata Ryan seraya mengimbau masyarakat untuk lebih tertib lalin.
Warga lainnya, juga menyampaikan terima kasih atas bantuan kursi roda tersebut.
"Terima kasih kepada kapolda atas bantuan tongkatnya. Imbauan untuk masyarakat agar berkendara dengan hati-hati," kata warga tersebut.
Aksi ini merupakan bagian dari upaya Polda Riau dalam menumbuhkan kesadaran kolektif tentang bahaya berkendara yang tidak tertib, sekaligus memberikan dukungan moral dan bantuan nyata kepada korban yang mengalami disabilitas akibat insiden di jalan raya.
Foto: Pemberian helm kepada ojol di Apel Pasukan Operasi Zebra Lancang Kuning 2025 di Polda Riau. (dok. Polda Riau) |
Pemberian kursi roda kepada para penyintas kecelakaan ini membawa pesan mendalam yang sejalan dengan tujuan utama Operasi Zebra, yaitu menciptakan Kamseltibcarlantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas).
Polda Riau berharap, bantuan ini dapat meringankan beban hidup para penyintas dan keluarga mereka. Secara tidak langsung, kehadiran para penyintas ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat tentang konsekuensi fatal dari kelalaian dan ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas.
"Bantuan ini adalah bentuk empati kami, sekaligus seruan agar kita semua lebih bertanggung jawab di jalan," ujar Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan.
Dalam Operasi Zebra Lancang Kuning 2025 ini, Kapolda menekankan jajaran untuk meningkatkan edukasi dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tertib berlalu lintas. Ia turut menyampaikan angka kecelakaan di Provinsi Riau selama Januari-November 2025 mencapai 800 lebih kecelakaan lalu lintas, dan 446 orang di antaranya meninggal dunia.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas ini memerlukan perhatian semua stakeholder, termasuk masyarakat pelaku jalan itu sendiri. Oleh karena itu, Irjen Herry Heryawan meminta agar jajaran turun ke sekolah-sekolah memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas.
"Untuk membuat kesadaran kolektif itu ada dua: pertama membuat narasi, kedua, diulang-ulang terus narasinya menyampaikan di lingkup terkecil keluarga dan sekolah, semua tingkatan," katanya.
Kapolda juga meminta dukungan pers sebagai pilar keempat untuk ikut mensosialisasikan pentingnya kesadaran dalam berlalu lintas dalam rangka mewujudkan keamanan dan keselamatan serta ketertiban lalu lintas (kamseltibcarlantas).
"Kami berharap, marilah, teman-teman media sebagai pilar keempat, kita harus bisa menekan jumlah pelanggaran dan dampaknya," pungkasnya.
Simak juga Video Dear Pengendara, Operasi Zebra Jaya 2025 Dimulai Hari Ini Ya












































